Selain itu, ajaran ini juga menanamkan sikap fleksibel dan tenang dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan mempraktikkan filosofi ini, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih damai, sederhana, dan bermakna, meskipun berada di lingkungan yang serba cepat dan kompetitif. Filosofi ini mendukung manusia untuk tetap bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, tetapi tanpa menekan diri atau mengejar ambisi yang tidak perlu.
Secara umum, Filosofi Enam "SA" adalah pedoman hidup yang membantu manusia mencapai keseimbangan antara kebutuhan, keinginan, dan kenyataan, sehingga dapat meraih kebahagiaan dan ketenangan di era modern.
Relevansi Filosofi Enam "SA" di Kehidupan Modern
   Filosofi Enam "SA" dari Ki Ageng Suryomentaram tetap relevan di tengah kehidupan modern yang sering kali penuh dengan tekanan, persaingan, dan kebutuhan materialistik. Ajaran ini mengingatkan kita untuk hidup sederhana dan fokus pada hal-hal esensial yang benar-benar diperlukan, sehingga dapat mengurangi stres dan beban yang tidak perlu.
Dalam dunia yang serba cepat dan konsumtif, Filosofi Enam "SA" mengajarkan untuk membatasi keinginan berlebihan, bersikap realistis, dan menerima keadaan dengan lapang dada. Ini membantu individu untuk menemukan kebahagiaan sejati yang tidak bergantung pada harta, jabatan, atau pencapaian duniawi, tetapi berasal dari ketenangan batin dan rasa cukup.
Filosofi ini juga menanamkan kesadaran bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan kejujuran, keseimbangan, dan penghargaan terhadap apa yang dimiliki. Selain itu, ajaran ini relevan untuk membantu manusia menghadapi kompleksitas kehidupan modern dengan sikap fleksibel dan tidak kaku terhadap perubahan situasi.
Secara umum, Filosofi Enam "SA" memberikan panduan untuk menjalani kehidupan yang harmonis, di mana seseorang dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual. Di era modern, ajaran ini menjadi cara untuk melawan tekanan gaya hidup materialistik sekaligus menemukan kedamaian dalam diri.
Apa itu Pangawikan Pribadi?
  Pangawikan Pribadi adalah konsep dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang menekankan pentingnya memahami diri sendiri secara mendalam. Pangawikan berasal dari kata "awik" yang berarti pengetahuan, sehingga pangawikan pribadi dapat diartikan sebagai ilmu atau kesadaran tentang diri pribadi.