Inspirasi kadang tidak datang begitu saja. Namun, menjadi penulis novel yang pekerjaannya adalah mengarang sebuah cerita, tentu saja sangat membutuhkan sebuah informasi. Maka dari itu kita perlu mencari sebuah inspirasi.
Mencari inspirasi dapat kalian cari melalui buku, film, cerita dari kerabat, pertenjukan seni, perjalanan hidup kalian, aktivitas sehari-hari, atau bahkan musik. Inspirasi bisa datang dari mana saja karena bentuknya yang memang tak terbatas. Kalian hanya perlu menangkapnya dan memperjelas inspirasi tersebut kedalam tema yang akan kalian ambil.
3. Menentukan Tema
Menentukan tema berlaku tidak hanya pada penulis pemula. Namun juga penulis profesional. Tema hampir sama seperti ide yang merupakan gambaran umum mengenai cerita yang ingin ditulis, namun tema lebih spesifik dibanding ide.
Ide cerita bisa berupa percintaan, persahabatan, keluarga, dll. Sedangkan tema lebih spesifik, seperti percintaan antara dua orang berbeda agama, kisah antara kedua saudara yang terpisah, ataupun tema-tema lainnya.
4. Menentukan Audiens
Menentukan audiens adalah hal yang cukup penting dalam dunia pernovelan. Sebelum bergerak lebih jauh untuk membuat novel, sebaiknya kita kenali dulu audiens yang akan kita sasar.
Kita harus memahami dan mengerti, novel yang akan kita publish itu memiliki kisaran rentang usia berapa. Contoh saja, kita mengangkat tema tentang masa percintaan remaja, yang tentu saja rentang usia audiensnya antara 13-18 tahun. Jika kita memasarkannya pada orang-orang yang berusia lebih dari kisaran yang ditentukan, yang pastinya memiliki ketertarikan atau minat yang berbeda dengan remaja, maka novel yang akan kita publish akan berpotensi memiliki sedikit pembaca. Maka dari itu penulis perlu memperhatikan hal ini.
5. Membuat Konsep atau Poin-poin Penting Pada Setiap BAB
Membuat konsep atau point-point pada setiap bab akan memudahkan kalian dalam menulis novel kedepannya. Dengan adanya poin-point yang telah kalian buat, kalian akan memiliki gambaran, kemana cerita kalian akan berakhir nantinya.
Membuat konsep juga membantu penulis agar tetap lurus sesuai jalurnya. Sebab jika isi cerita terlalu semrawut karena penulis punya banyak ide yang ingin diutarakan, maka alur yang baik akan hancur. Membuat poin penting akan menjadi alarm tersendiri bagi penulis apabila mereka merasa ingin keluar dari jalur atau "out off topic".