Mohon tunggu...
Tiara ChoirunnisaMelinda
Tiara ChoirunnisaMelinda Mohon Tunggu... Akuntan - sering dipakai

oh hi,self love not selfish

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menurunnya Ketertarikan Anak pada Permainan Tradisional di Era Digital

26 Juli 2021   22:05 Diperbarui: 26 Juli 2021   22:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurunnya Ketertarikan Anak Pada Permainan Tradisional Di Era Digital

Abstrak

Permainan merupakan alat bermain yang digunakan untuk bermain guna mendapatkan kesenangan,hiburan,juga pendidikan. Pada era digital ini perkembangan dalam segala aspek kehidupan menjadi serba digital, termasuk pada permainan yang berdampak pada penurunan ketertarikan permainan tradisional.

Kata kunci: permainan tradisional, era digital.

 

LATAR BELAKANG

Permainan tradisional merupakan alat bermain pada jaman dahulu yang berkaitan dengan adat, dan tradisi di suatu daerah. Menurut James Danandjaja dalam Melinda 2017 permainan tradisional merupakan permainan anak-anak yang berbentuk tradisional dengan diwariskan secara turun temurun dan bervariasi. 

Permainan dilakukan untuk mencapai kesenangan dan juga dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi anak yang mengandung nilai-nilai luhur terdahulu. Dalam permainan tradisional juga berpengaruh bagi aspek-aspek psikologis anak dan sebagai sarana pengembangan karakter pada anak. Seperti dari menang kalah pada permainan yang dapat mengembangkan rasa disiplin,sabar dan teliti pada anak, hingga permainan yang dapat mengasah otak anak.

1. Manfaat Permainan Tradisional Bagi Psikologis Anak

  • Belajar Mengelola Emosi

Ketika anak kalah dalam permainan maka ia harus belajar bersabar dan tidak iri dengan kemenangan temannya. Maka dari sinilah ia belajar untuk mengelola emosi.

  • Melatih Keterampilan Motorik

Ketika bermain maka secara langsung dapat merangsang motorik anak baik motorik halus seperti menggenggam, maupun motorik kasar seperti berlari.

METODE

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur berdasarkan data-data yang valid, sumber-sumber yang relevan seperti artikel,jurnal, analisis data yang terpercaya. Sehingga pada penelitian ini dapat memberi informasi dan pengetahuan yang berdasarkan sumber-sumber terpercaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Namun di era digital ini permainan tradisional tersebut perlahan mulai dilupakan dan bisa jadi akan tersingkirkan dengan game online yang mudah dijumpai pada era digital ini seperti game mobile legend, pubg, free fire dan lainnya. Yang mana anak lebih banyak menghabis kan waktu untuk bermain game-game online tersebut dibanding dengan sekedar rutin membaca buku dan belajar. Pada hal tersebut akan berpengaruh pada banyak waktu yang terbuang dan menurunnya motivasi belajar.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Kecanduan Game Online

Sumber : Data Primer, 2020

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami kecanduan game online tidak terkontrol yaitu sebanyak 49 (72,1%) dan lainnya mengalami kecanduan game online terkontrol yaitu sebanyak 19 (27,9)

PEMBAHASAN

 Untuk itu perlu adanya pengenalan tentang permainan, manfaat, dan cara bermainnya agar anak memiliki rasa ingin tahu pada permainan tradisional yang mempunyai banyak manfaat. 

Dan merealisasikan ide-ide untuk melestarikan permainan tradisional seperti memperkenalkan permainan tradisional lewat platform media sosial yang mempunyai kekuatan besar pada digital, mengadakan festival macam-macam permainan tradisional agar anak-anak lebih mengenal dan dapat melestarikan permainan tradisional, dan mengadakan kompetisi atau pertandingan permainan tradisional. Agar anak-anak di era digital ini tetap dapat merasakan memainkan permainan tradisional dan ikut serta dalam melestarikannya.

KESIMPULAN

Di era digital ini permainan tradisional tergeserkan oleh game online yang lebih menarik perhatian anak-anak generasi milenial. Mereka terlalu sibuk memainkan game online sampai mereka lupa bahwa ada permainan tradisional yang menjadi ikon dari leluhur mereka dan mempunyai banyak manfaat untuk psikologis, pengembangan karakter dari ajaran terdahulu yang dikemas dalam permainan tradisional. 

Berdasarkan hasil penelitian Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet pada tahun 2018, sebagian responden dengan rentang umur 16 tahun mengalami kecanduan game online tidak terkontrol. Yang mana hal tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis yang serius pada anak. Maka dari itu ide-ide untuk memperkenalkan permainan tradisional secara luas harus terlaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). Penetrasi & profil perilaku pengguna internet Indonesia survei 2018. https://apjii.or.id/survei2018/download/2JV8KDrO6RyCAeYzsgxd7WMl0GmN5X.  Diakses Pada 25 Juli 2021.

Melinda. (2017). Eksistensi Permainan Tradisional. http://repository.ump.ac.id/3525/3/MELINDA%20BAB%20II.pdf. Diakses Pada 25 Juli 2021     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun