1) Tingkat dan keragaman pengalaman Â
Pengalaman anak tunanetra bersumber dari indera yang masih  berfungsi pada tubuhnya, terutama pendengaran dan peraba.Namun kedua indera tersebut tidak dapat  memberikan informasi yang komprehensif seperti  warna, ukuran, dan informasi spasial.Untuk memperoleh informasi, anak memerlukan kontak langsung dengan benda yang dipelajarinya, sehingga  benda yang letaknya terlalu jauh seperti binatang kecil atau benda berbahaya seperti api sulit diakses dan diambil informasinya.Hal ini karena sulit untuk memeriksanya dengan touch.
 2) Mobilitas Keterbatasan penglihatan
Artinya anak tunanetra harus belajar  berjalan dan waspada terhadap lingkungan sekitar agar dapat bergerak dengan aman, efektif dan efisien
3) Interaksi dengan lingkungan Anak tunanetra
sulit  berinteraksi dengan lingkungan karena keterbatasan penglihatannya.Mereka membutuhkan waktu  yang relatif  lama untuk sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
B .Prestasi Akademik
Kemampuan akademik anak tunanetra pada umumnya sebanding dengan anak berbadan sehat lainnya.Gangguan penglihatannya mempengaruhi kemampuannya membaca dan menulis. media dan alat yang sesuai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan  membaca dan menulisAnda.Seorang anak yang buta total dapat membaca dan menulis karakter dalam Braille, dan seorang anak tunanetra dapat menggunakan karakter cetak  besar.
C. Kondisi Fisik
Kondisi fisik anak tunanetra yang paling mencolok adalah kelainan pada organ mata.Beberapa gejala gangguan penglihatan adalah menyipitkan mata, sering berkedip, menyipitkan  mata, kelopak mata merah, mata terinfeksi, gerakan mata tidak teratur dan cepat, mata terus-menerus berair (lakrimasi),dan kulit.Gejala seperti pertumbuhan rambut dan pembengkakan dapat diamati mata.
D.Keterampilan Motoric