Selama pandemic Covid-19 Ibu Mistana tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah sekitar, namun beliau selalu bersyukur karena masih banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, untuk makan sekali dalam sehari sangat susah.Â
Ibu Mistana juga tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah yaitu ketika keluar menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tetap berada dirumah.
5. Responden Kelima
Responden selanjutnya yang penulis wawancarai ialah Ibu Istiyah, beliau berusia 45 tahun. Ibu Istiyah tinggal dirumah miliki pribadi bersama suami, anak, dan orangtua nya di alamat Dusun Sepulut, RT/RW 002/001, Desa Manis Raya.Â
Beliau memiliki tanggungan keluarga sebanyak 4 Jiwa. Jarak Desa Manis Raya dengan Desa Buluh Kuning ialah sekitar 15 menit dengan menggunakan sepeda motor. Pendidikan terakhir Ibu Istiyah yakni tamatan Sekolah Dasar (SD).
Pada saat sebelum adanya pandemic Covid-19 Ibu Istiyah bekerja sebagai penjual kue, yang biasa beliau titipkan di warung-warung, dalam sehari biasanya Ibu Istiyah mendapatkan penghasilan sebanyak Rp 100.000,- , namun setelah adanya pandemic Covid-19 penghasilan Ibu Istiyah menurun dan hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 80.000,- per hari.Â
Ibu Istiyah membuat kue dibantu dengan anaknya dan dijual pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB. Ibu Istiyah menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2017, selain memproduksi kue yang beliau titipkan ke warung-warung lainnya, beliau juga membuka warung kecil-kecilan dirumahnya, sehingga dari penghasilan tersebut dapat sedikit membantu dalam mencukupi kebutuhan.
Suami Ibu Isityah bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan sebesar Rp 1.200.000,- perbulan, apabila penghasilan yang diperolah masih belum mencukupi maka Ibu Istiyah mengambil uang tabungannya untuk menutupi pengeluaran,Â
Meskipun saat ini sedang terjadi pandemic Covid-19, pengeluaran rumah tangga terus berjalan seperti dalam pemenuhan kebutuhan dapur, dan berbagai keperluan lainnya.Â