Pandemic Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia terhitung sejak awal tahun 2020 membuat banyak aspek terdampak, mulai dari aspek sosial, kesehatan, ekonomi, maupun aspek politik.Â
Skala rumah tangga merupakan yang paling besar merasakan dampak akibat adanya Covid-19, di wilayah perkotaan banyak masyarakat yang bekerja dirumahkan bahkan sampai di PHK sehingga menyebabkan mereka kehilangan pekerjaannya.Â
Akibat kehilangan pekerjaannya tidak sedikit masyarakat yang mengalami penurunan pada pendapatan mereka, dengan demikian masyarakat akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang baik dalam mengelola system keuangan ataupun gaya hidup pada rumah tangga untuk menghadapi pandemic Covid-19.Â
Pada Desa Buluh Kuning dan Desa Manis Raya, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan barat, kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai petani, sehingga sangat jarang masyarakat yang bekerja di perusahaan dan di PHK maupun dirumahkan. Penulis telah melakukan survey kepada beberapa masyarakat terkait strategi rumah tangga yang dilakukan untuk menghadapi kondisi pandemic Covid-19.
1. Responden Pertama
Responden yang penulis wawancarai bernama Ibu Onih berusia 50 tahun, Ibu Onih tinggal di Desa Buluh Kuning, Gang Anyelir RT 002.Â
Pendidikan terakhir Ibu Onih hanya tamatan Sekolah Dasar, pada zaman dahulu sedikit sulit untuk mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, ditambah lagi di Desa Buluh Kuning hanya terdapat Sekolah Dasar dan jika ingin melanjutkan ke SMP harus keluar desa.Â
Selain itu, kendaraan untuk menuju kesekolah sangat minim, jarak yang ditempuh cukup jauh, dan biaya yang tidak mencukupi, oleh sebab itu Ibu Onih hanya menyelesaikan sekolah pada tingkat Sekolah Dasar.Â
Ibu Onih memiliki tanggungan keluarga sebanyak lima orang. Pada kondisi sebelum adanya pandemic Covid-19, Ibu Onih bekerja pada sektor informal yaitu membuka warung kecil-kecilan, warung Ibu Onih menyediakan berbagai macam makanan ringan, minuman, mie rebus, dan sebagainya.
Lokasi tempat berjualan Ibu Onih ialah dirumahnya, rumah Ibu Onih berada pada tempat yang cukup strategis yaitu tidak jauh dari simpang empat jalan dan Sekolah Dasar, sehingga ketika anak-anak pulang sekolah ataupun pada jam istirahat biasanya mereka membeli sesuatu di warung Ibu Onih, dengan demikian menjadi tambahan penghasilan bagi Ibu Onih.Â
Keluarga Ibu Onih sebenarnya telah lama memulai berjualan nampun sempat vacum beberapa waktu karena alasan tertentu dan kembali berjualan pada Februari 2020.