Paus Fransiskus pemimpin tertinggi Gereja Katolik berziarah ke Irak pada 5-8 Maret 2021. Kunjungan ke Irak bukan pilihan yang mudah mengingat negara ini sedang berusaha bangkit kembali dari porak-poranda ISIS. Banyak kota hancur, warga meninggal dan lari dari kota dan negaranya (emigrasi).Â
Umat kristen yang awalnya 1.5 juta orang, sekarang tersisa kurang lebih 400.000 orang saja. Usaha pembangunan kembali yang sedang dilakukan Irak seperti mendapat udara segar oleh kehadiran Paus.Â
Pemerintah mempersiapkan segala-galanya. Umat turun ke jalan-jalan untuk memperindah kota. Rakyat bersyukur dan melambungkan pengharapan bahwa perdamaian kembali hadir di negara mereka.
Ziarah Paus ini termasuk berisiko tinggi, karena negara belum sungguh aman. Ditambah lagi pandemi Covid-19 gelombang kedua  yang masih tetap mengancam.Â
Namun demi nilai yang sangat mulia yakni perdamaian, keadilan, dan respek yang harus dicapai melalui kehadiran dan dialog langsung, tantangan itu harus dilalui. Ketakutan harus dipukul mundur. Semua pihak setuju dan sadar, bahwa memang sesuatu yang baik harus dilakukan.Â
Paus bergerak menjumpai umat Kristen, tokoh-tokoh agama Islam, pemimpin negara, serta tempat-tempat bersejarah agama seperti Ur tempat kelahiran Abraham.
Apa saja pesan-pesan yang disampaikan Paus dalam peziarahan bersejarah ini?
Pesan Paus kepada Umat Kristen
Mengunjungi umat Kristen di Irak merupakan kerinduan mendalam Bapa Suci. Ia sungguh mengasihi umat Kristen Irak yang begitu menderita dan terancam. Ia ingin sekali melihat wajah mereka. Di balik kerinduannya, Uskup Roma tersebut menyimpan rasa kagum kepada umat Kristen di Irak, karena kesetiaan dalam iman akan Yesus Kristus.Â
Sehari sebelum keberangkatannya, Paus berkata,Â
"Saya memohon doa Saudara-saudari sekalian agar kunjungan apotolik ini berjalan dengan lancar dan baik, dan menghasilkan buah seperti yang diharapkan. Saya sudah tidak sabar melihat saudara-saudari, yang telah bersaksi akan iman kepada Yesus di tengah penderitaan yang berat. Suatu kehormatan bertemu dengan Gereja para martir. Terima kasih atas kesaksian saudara-saudari". (Paus Fransiskus)