5. Tidak mau diedukasi untuk menjadi seorang yang integral.
Akan tetapi, di balik kesulitan dan tantangan, selalu saja ada peluang. Pertama, mengajarkan kepada anak dualitas kepribadian dalam dirinya. Kedua, melatih diri sendiri dan orang lain dengan gerakan-gerakan peduli sesama.Â
Ketiga, mengapresiasi teman atau orang lain yang telah berhasil meneladani semangat "ibu". Keempat, melakukan edukasi secara luas baik lewat tulisan atau video. Kelima, menjadi semakin reflektif bahwa dirinya itu integral; ada sisi maskulin dan ada sisi feminimnya. Keenam, membiasakan diri tulus, setia, dan jujur dalam pergaulan.
Akhir kata, selamat hari ibu. Dari sosok seorang ibu, kita bisa belajar banyak hal. Tulisan inilah kiranya menjadi satu dari sekian banyak bukti kekaguman atas figur seorang ibu. Semoga para ibu yang baik semakin berlimpah rahmat. Semoga siapa saja yang sedang belajar menjadi "ibu" baik bagi keluarganya dan siapa pun semakin menikmati proses belajarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H