Mohon tunggu...
Tia Sulaksono
Tia Sulaksono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Random writer, suka menulis apapun. Buku solo: Petualangan Warna-Warni (kumpulan cerpen anak), JERAT KELAM (antologi cerpen horor). Dan 17 buku antologi puisi dan cerpen.

Perempuan biasa yang terbuat dari bahan organik tanpa pemanis buatan. Hanya ingin dikenal melalui karyanya. Betina misterius dan keras kepala. Jangan panggil bu, karena bukan ibu-ibu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Peri di Sekolah Rory

19 November 2024   15:02 Diperbarui: 19 November 2024   15:15 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu bukan telur peri. Itu ulat bulu. Ulat bulu tak boleh dipegang karena akan membuat gatal dan bengkak. Nanti Pak Toto akan meminta Pak Ijo untuk menyingkirkan hewan-hewan yang membahayakan.

"Lalu di mana perinya?" tanya Rory setelah tangisannya reda.

"Peri tak ada di sini."

"Pak Toto bohong," berontak Rory.

"Pak Toto tidak bohong. Kita sekelas sepakat menamakan taman ini negeri peri karena memang seperti negeri peri dalam dongeng yang sering kalian baca di buku," terang Pak Toto.

Rory akhirnya mengerti. Dia kemudian memeluk sosok yang sangat istimewa tersebut dan meminta maaf karena tidak tertib. Ia mulai menggambar kolam dan bunga mawar mengikuti teman lainnya. Pak Toto merasa istimewa karena mendapatkan murid-murid yang istimewa.

Negeri Peri, 19 November 2024

Bio:

Tia Sulaksono, sering disingkat dengan Tisu. Seorang perempuan biasa yang terbuat dari bahan organik. Telah menghasilkan buku solo kumpulan cerpen anak Petualangan Warna-Warni dan pernah masuk 10 besar sayembara menulis cerpen anak tingkat nasional. Buku lain yang telah diterbitkan berjudul Jerat Kelam yang merupakan kumpulan cerpen horror. Serta 17 buah buku antologi puisi dan cerpen.

Sejak kecil dijejali buku dongeng dari banyak negara, membuat cerita anak menjadi sisi lain dalam hidupnya -- sisi lainnya adalah cerita horror. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun