Mohon tunggu...
Tia Sulaksono
Tia Sulaksono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Random writer, suka menulis apapun. Buku solo: Petualangan Warna-Warni (kumpulan cerpen anak), JERAT KELAM (antologi cerpen horor). Dan 17 buku antologi puisi dan cerpen.

Perempuan biasa yang terbuat dari bahan organik tanpa pemanis buatan. Hanya ingin dikenal melalui karyanya. Betina misterius dan keras kepala. Jangan panggil bu, karena bukan ibu-ibu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Peri di Sekolah Rory

19 November 2024   15:02 Diperbarui: 19 November 2024   15:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi (desain oleh TiSu menggunakan Canva)

Burung bernyanyi merdu

Kupu-kupu terbang

Bunga-bunga bermekaran

Berwarna-warni seperti pelangi

Negeri peri yang akan mereka datangi berada di belakang sekolah. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya melewati empat kelas. Dari kelas Rory, mereka berjalan lurus melewati tiang bendera, kemudian berbelok ke arah taman bunga di sebelah kiri. Matahari pukul 8 menyinari taman itu dengan sinarnya yang hangat. Sepanjang perjalanan, burung-burung di atas pohon turut bernyanyi. Kupu-kupu di taman bunga sekolah ikut menari, hinggap dari bunga mawar ke bunga krisan. 

Pemandangan itu membuat Rory berhenti sejenak. Ia tertarik pada kupu-kupu bersayap kuning yang sedang menghisap sari bunga anggrek. Ia hendak berlari untuk menangkap. Namun, Pak Toto memanggilnya.

"Rory, tolong kembali ke barisan."

Rorypun menghentikan aksinya dan melangkahkan kaki kembali ke barisan. Mereka meneruskan perjalanan dengan riang. Di depan mereka sudah tampak bunga kertas warna-warni yang ditanam menyerupai pagar. Di tengah pagar terdapat gerbang. Gerbang pintu masuk itu dibuat dari tanaman merambat yang memiliki bunga cantik berwarna biru. Bunga biru itu sekilas berbentuk kupu-kupu. 

"Pak, apakah negeri peri nanti ada perinya seperti dalam dongeng?" tanya Rory.

"Nanti akan Bapak jawab ya." 

Rory mengangguk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun