Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Derap Langkah Bank Tanah Membawa Sejuta Berkah

26 Januari 2025   21:08 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tangkapan layar dari youtube Badan Bank Tanah

Pernahkah mendengar nama Marhaen? Marhaen adalah seorang petani miskin yang  pernah bertemu dengan Bung Karno.

Kala itu, Bung Karno sedang berkeliling naik sepeda. Ketika tiba di suatu daerah pertanian, Bung Karno pun bertemu dengan Marhaen.

Singkat cerita, dari hasil perbincangan, Bung Karno mengetahui kalau Marhaen adalah petani miskin yang hanya memiliki sawah kecil dari hasil warisan orang tuanya.

Sedihnya, ternyata dari hasil pertanian Marhaen, hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya bersama seorang istri dan keempat orang anaknya, atau tidak cukup untuk dijual demi meningkatkan pendapatan keluarga.

Dalam ilmu ekonomi, kondisi ekonomi yang demikian, dinamakan dengan ekonomi subsisten. Artinya, hasil produksi pertanian hanya cukup memenuhi kebutuhan keluarga, tidak sampai pada tahap mencari keuntungan.

Dengan ekonomi subsisten tersebut, bagaimana mungkin akan terwujud masa depan keluarga yang lebih baik? Bagaimana mungkin kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tercapai?

Singkatnya, kondisi tersebut tentu akan  berpengaruh menghambat kemajuan dan kemampuan bersaing suatu bangsa dengan negara-negara maju lainnya.

Kisah Marhaen, ternyata tidak hanya terjadi pada masa kolonial saja, bahkan masih banyak ditemukan di zaman yang sudah merdeka ini. Banyak masyarakat yang masih berada pada tahap ekonomi subsisten, baik itu dalam bidang pertanian atau pun bidang yang lainnya.

Padahal, sejak awal pendiri bangsa sudah menetapkan cita-cita bangsa dan tujuan NKRI yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, serta memajukan kesejahteraan umum.

Sekarang, Indonesia sudah merdeka 79 tahun, namun kita masih memiliki banyak "pekerjaan rumah" untuk menyejahterakan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun