Akhirnya pada tahun 2009, Ami dan teman-temannya mendapat penghargaan dari Young Changemakers dari Ashoka Indonesia untuk Karya Ilmiah Remaja "Go To Zero Waste School" yang mereka ajukan.
Program yang diinisiasi sejak 2005 tersebut, adalah progran yang berusaha membuka peluang kepada kaum muda usia 12-25 tahun untuk mempraktikkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship.
Penghargaan yang mereka raih memang bukan tujuan mereka sejak semula, tetapi dengan penghargaan itu menjadi penyemangat bagi mereka serta menjadi sarana mengembangkan kegiatan berikutnya.
Dengan penghargaan tersebut, mereka juga memulai untuk membeli biofori dan keranjang kompos.
Tidak berhenti sampai di situ, Ami dan teman-temannya kemudian melibatkan warga sekitar. Mereka mulai memberdayakan warga untuk membuat kerajinan dari sampah, kemudian hasilnya dijual, Â sementara hasil penjualannya dibuat menjadi tabungan pendidikan anak.
Sekarang impian anak kecil itu untuk berkontribusi menanggulangi permasalahan sampah telah menjadi nyata. Bukan saja turut menjaga kebersihan lingkungan, menularkan semangat menjaga lingkungan di sekolah, ternyata juga mampu berperan lebih luas, hingga menimbulkan berbagai semangat pemberdayaan kepada warga.
Untuk sesuatu yang mereka lakukan, ternyata telah mendapat respons baik dari berbagai pihak. Tahun 2010, bahkan ada yang menyarankan supaya kegiatan yang mereka lakukan didaftarkan pada program Astra, "SATU Indonesia Award".
Sebagai informasi "SATU Indonesia Award" itu merupakan singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Award.
"SATU Indonesia Award" tersebut merupakan ajang penghargaan Astra kepada generasi muda yang telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, yang memiliki kepeloporan dan perubahan kepada masyarakat dalam berbagai bidang.
Ada pun bidang-bidang yang dimaksudkan adalah bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Kembali pada kisah Ami.