Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat Literasi Semangat Merdeka Belajar

31 Maret 2023   22:33 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:41 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali di tengah-tengah masyarakat tidak sedikit mempertanyakan, apakah keuntungan kita menggunakan Kurikulum Merdeka yang sedang dicanangkan oleh pemerintah tersebut?

Kita bisa menyimak hasil pemaparan Mas Menteri pada tayangan Episode 15 Merdeka Belajar. Bahwa dengan Kurikulum Merdeka, maka pembelajaran diharapkan lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, serta lebih relevan dan interaktif.

Sebagai seorang guru, tentunya saya menyambut terbuka dengan perubahan kurikulum yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

Kurikulum Merdeka, tentu memperluas kesempatan bagi saya untuk lebih leluasa melakukan pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sebab Kurikulum Merdeka tersebut sarat dukungan terhadap pembelajaran berdiferensiasi dan merdeka belajar.

Selain itu, saya juga termotivasi dan tertantang untuk mendukung solusi masalah literasi, khususnya pada satuan pendidikan di tempat saya mengajar. Motivasi tersebut lahir dari berbagai pemberitaan dan diskusi tentang persoalan literasi di negeri kita yang konon membutuhkan pembenahan serius.

Berdasarkan hasil survei yang pernah dilakukan oleh Program for Internasional Student Assesment (PISA) pada 2019, ternyata Indonesia menempati urutan ke-62 dari 70 negara. Bisa dibilang bahwa itu berada pada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi yang rendah.

Nah, apa yang telah saya paparkan di atas, semangat saya untuk mengajak, membimbing,  memengaruhi dan menularkan kebiasaan menulis kepada siswa di ruangan kelas, menurut hemat saya adalah bagian dari dukungan terhadap permasalahan literasi di negeri kita, walau memulainya dari cakupan yang lebih kecil, yaitu di tempat saya mengajar.

Tidak dimungkiri, ternyata dengan membiasakan anak menulis, bukan saja mendongkrak semangat berliterasi, tetapi juga memerdekakan mereka berpikir, belajar, dan berkarya.

Tidak sedikit siswa yang pada akhirnya mampu menuangkan ide atau gagasannya yang selama ini terpendam dalam benak bisa tertuang dalam bentuk tulisan, dan beruntungnya lagi bisa dinikmati orang lain karena telah dipublikasikan.

Oleh karena itu, mari tingkatkan literasi siswa, agar dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitarnya dan mengambil keputusan yang lebih baik untuk masa depannya.

Mari terus belajar dan meningkatkan literasi siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

Akhir kata, selamat memajukan literasi untuk mewujudkan merdeka berpikir, merdeka belajar, dan merdeka berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun