Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat Literasi Semangat Merdeka Belajar

31 Maret 2023   22:33 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:41 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keenam. Menulis akan membantu mempersiapkan diri siswa kelak memasuki dunia kerja di masa mendatang. Sebab kita tahu, tidak sedikit pekerjaan itu membutuhkan keterampilan menulis.

Itu hanyalah beberapa yang terlintas dalam pikiran saya saat ini atau berdasarkan pengalaman pribadi tentang manfaat menulis bagi seorang siswa.

Atau bisa dibilang, membiasakan menulis tersebut, tentunya akan menolong untuk meningkatkan kemampuan literasi seorang siswa.

Nah, kalau kita bicara tentang kemampuan literasi, sesungguhnya kita sedang membicarakan pekerjaan rumah masyarakat dan pemerintah kita saat ini dan ke depannya.

Mengapa?

Berdasarkan data yang telah disampaikan Mas Menteri, Nadiem Anwar Makarim (Mendikbudristek) pada tayangan Episode 15 Merdeka Belajar, bahwa krisis pembelajaran di Indonesia telah begitu lama terjadi dan belum membaik dari tahun ke tahun.

Barangkali ada yang ingin tahu, krisis seperti apa sesungguhnya yang dimaksudkan oleh Mas Menteri tersebut?

Berdasarkan studi nasional atau studi internasional, salah satunya PISA, menunjukkan bahwa ternyata banyak sekali siswa kita yang tidak mampu untuk memahami bacaan sederhana atau bahkan menerapkan konsep matematika dasar.

Bahkan dikatakan, kalau skor PISA siswa kita tidak mengalami peningkatan signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Sekitar 50% siswa dengan usia 15 tahun, berada di bawah kompetensi minimum membaca dan matematika.

Disinyalir pula, bahwa krisis pembelajaran ternyata semakin diperparah juga oleh keadaan pandemi covid-19 yang baru saja kita hadapi. "Learning loss" pun mulai terjadi serta meningkatnya kesenjangan pembelajaran.

Berdasarkan data yang disampaikan Mas Menteri pada tayangan Episode 15 Merdeka Belajar tersebut, bahwa terlihat sekali perbedaan kemajuan belajar sebelum dan setelah pandemi, khususnya pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) selama satu tahun. Baik itu dari segi literasi maupun numerasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun