Saya jadi teringat dengan peristiwa akhir tahun lalu (2018), ketika ingin mengikuti sebuah Kompetisi Karya Jurnalistik Rebranding Sentra IKM Tanggulangin yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Perpustakaan adalah tujuan pertamaku mencari gagasan, tempat sumber referensi, dan melakukan riset kecil-kecilan.
Hasilnya, "Beyond Expectation". Tulisan saya dinyatakan sebagai juara kedua untuk kategori umum.
Saatnya Perpustakaan Semakin Digital
Ketika berkunjung ke perpustakaan di beberapa sekolah, ada beberapa kesan yang sering terekam dalam benak. Mulai dari tumpukan debu di meja pengunjung dan di sekitar rak-rak buku. Begitu pula dengan banyaknya buku yang sudah usang dan robek. Serta tempatnya yang terkesan kurang menarik dan membosankan.
Apakah hal itu termasuk penyebab sepinya pengunjung perpustakaan seperti yang dikeluhkan beberapa petugas perpustakaan? Atau, barangkali karena perkembangan dan kemajuan sarana teknologi informasi saat ini. Sehingga dengan gadget di tangan, informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah diperoleh. Sehingga, minat ke perpustakaan pun semakin lama semakin menurun.
Semua hal itu butuh pembuktian dan pengujian lebih dalam. Tetapi menurut hemat saya, hal itu mungkin saja salah satu penyebabnya.
Di era yang serba digital ini, memang sudah saatnya perpustakaan berbenah, mengikuti selera pengunjung dan beradaptasi dengan perubahan yang semakin gencar terjadi.
Di sekolah tempat saya mengajar, SMA Dian Harapan Lippo Cikarang - Bekasi, perpustakaan terus berbenah untuk memudahkan setiap orang yang berurusan dengan perpustakaan.
Misalnya, para siswa dan guru pun semakin dipermudah dengan adanya akun pribadi pada sebuah portal yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Melalui akun pribadi tersebut siswa dapat menikmati layanan digital perpustakaan bukan saja ketika berada di ruangan perpustakaan, tapi dari luar ruangan perpustakaan dengan memanfaatkan gadget atau smartphone.
Dengan akun tersebut, setiap siswa dan guru telah dapat mengakses katalog buku dan memesannya melalui akun pribadi. Dapat memperpanjang peminjaman buku agar tidak terkena denda keterlambatan. Membuat review buku yang sudah dibaca sehingga menjadi pertimbangan bagi orang lain ketika ingin meminjam sebuah buku. Melakukan pengecekan buku yang sedang kita pinjam. Bahkan dapat menolong menemukan peminjam buku yang sedang tercecer di suatu tempat. Dan masih banyak lagi.
Tentu dengan kehadiran akun tersebut, akan memudahkan siswa dan guru menikmati layanan perpustakaan ketika sedang sibuk dan tidak sempat menginjakkan kaki ke perpustakaan.