Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Kejutan "Beyond Expectation" Melalui Perpustakaan

6 Maret 2019   23:15 Diperbarui: 7 Maret 2019   07:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rionanda sedang membaca Karya Ilmiah di Perpustakaan SDH-LC (dokpri)

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kalau bagi saya pribadi, sebagai seorang guru dan penulis, perpustakaan acapkali menjadi tempat mencari ide untuk materi tambahan pembelajaran di kelas dan tempat mencari gagasan dalam menulis.

Saya jadi teringat dengan peristiwa akhir tahun lalu (2018), ketika ingin mengikuti sebuah Kompetisi Karya Jurnalistik Rebranding Sentra IKM Tanggulangin yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Perpustakaan adalah tujuan pertamaku mencari gagasan, tempat sumber referensi, dan melakukan riset kecil-kecilan.

Hasilnya, "Beyond Expectation". Tulisan saya dinyatakan sebagai juara kedua untuk kategori umum.

Saatnya Perpustakaan Semakin Digital

Ketika berkunjung ke perpustakaan di beberapa sekolah, ada beberapa kesan yang sering terekam dalam benak. Mulai dari tumpukan debu di meja pengunjung dan di sekitar rak-rak buku. Begitu pula dengan banyaknya buku yang sudah usang dan robek. Serta tempatnya yang terkesan kurang menarik dan membosankan.

Apakah hal itu termasuk penyebab sepinya pengunjung perpustakaan seperti yang dikeluhkan beberapa petugas perpustakaan? Atau, barangkali karena perkembangan dan kemajuan sarana teknologi informasi saat ini. Sehingga dengan gadget di tangan, informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah diperoleh. Sehingga, minat ke perpustakaan pun semakin lama semakin menurun.

Semua hal itu butuh pembuktian dan pengujian lebih dalam. Tetapi menurut hemat saya, hal itu mungkin saja salah satu penyebabnya.

Di era yang serba digital ini, memang sudah saatnya perpustakaan berbenah, mengikuti selera pengunjung dan beradaptasi dengan perubahan yang semakin gencar terjadi.

Di sekolah tempat saya mengajar, SMA Dian Harapan Lippo Cikarang - Bekasi, perpustakaan terus berbenah untuk memudahkan setiap orang yang berurusan dengan perpustakaan.

Misalnya, para siswa dan guru pun semakin dipermudah dengan adanya akun pribadi pada sebuah portal yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Melalui akun pribadi tersebut siswa dapat menikmati layanan digital perpustakaan bukan saja ketika berada di ruangan perpustakaan, tapi dari luar ruangan perpustakaan dengan memanfaatkan gadget atau smartphone.

Dengan akun tersebut, setiap siswa dan guru telah dapat mengakses katalog buku dan memesannya melalui akun pribadi. Dapat memperpanjang peminjaman buku agar tidak terkena denda keterlambatan. Membuat review buku yang sudah dibaca sehingga menjadi pertimbangan bagi orang lain ketika ingin meminjam sebuah buku. Melakukan pengecekan buku yang sedang kita pinjam. Bahkan dapat menolong menemukan peminjam buku yang sedang tercecer di suatu tempat. Dan masih banyak lagi.

Tentu dengan kehadiran akun tersebut, akan memudahkan siswa dan guru menikmati layanan perpustakaan ketika sedang sibuk dan tidak sempat menginjakkan kaki ke perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun