Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Kejutan "Beyond Expectation" Melalui Perpustakaan

6 Maret 2019   23:15 Diperbarui: 7 Maret 2019   07:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rionanda sedang membaca Karya Ilmiah di Perpustakaan SDH-LC (dokpri)

"Bagi saya, perpustakaan adalah second home. Tempat yang paling saya senangi dan paling nyaman selama berada di sekolah." 

Demikian pengakuan Rionanda, penerima penghargaan siswa terajin meminjam buku perpustakaan di SMA Dian Harapan Lippo Cikarang, beberapa waktu lalu.

Siswa yang memiliki cita-cita ingin kuliah di Fakultas Ekonomi - Universitas Indonesia ini adalah sosok yang senang belajar dan memiliki minat baca yang tinggi.

Karena itu, selama berada di lingkungan sekolah, Rionanda sering memanfaatkan waktu luangnya di perpustakaan. Baginya, perpustakaan bukan saja sebagai tempat membaca berbagai informasi dan pengetahuan. Tetapi, menjadi tempat yang menginspirasinya dalam menyelesaikan berbagai karya tulis ilmiah maupun artikel populer.

Sebagai catatan, dari beberapa karya tulis ilmiah dan artikel populer yang ditulisnya, ternyata ada yang meraih prestasi, yakni memenangkan lomba karya tulis ilmiah tingkat pelajar.

Rionanda sedang menikmati buku yang diterbitkan Bank Indonesia, yang di dalamnya terdapat salah satu tulisannya. (dok. Rudi Wijaya)
Rionanda sedang menikmati buku yang diterbitkan Bank Indonesia, yang di dalamnya terdapat salah satu tulisannya. (dok. Rudi Wijaya)
Selain itu, perpustakaan sering juga dijadikan Rionanda sebagai tempat mempersiapkan diri ketika ingin menghadapi berbagai Olimpiade Sains. Kebiasaan itu sudah dilakukannya sejak duduk di bangku SMP. Bahkan sekarang, ketika hampir menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA, sesekali Rionanda membimbing adik kelas ketika akan menghadapi Olimpiade Sains di perpustakaan sekolah.

Nah, sebagai bagian dari generasi "zaman now", Rionanda tidak akan melewatkan kebiasaan yang satu ini. Menjadikan perpustakaan sebagai tempat favorit karena ketersediaan wifi gratis. Ketersediaan wifi gratis membuatnya senang berselancar di dunia maya untuk mencari berbagai informasi penting dalam mendukung pembelajaran sekaligus sebagai ajang rekreasi di dunia maya.

Pokoknya, pengalaman Rionanda di perpustakaan sangat menyenangkan. Begitu pengakuannya kepada penulis.

Pengalaman Rionanda di perpustakaan, ternyata senada dengan pendapat staf Perpustakaan Senior Dian Harapan Lippo Cikarang, Andriana Rumintang. Setidaknya, ada tiga manfaat perpustakaan bagi pengunjungnya. Sebagai tempat membaca, melakukan riset dan rekreasi (Reading, Research, dan Recreation). Rionanda sendiri, menikmati ketiga manfaat tersebut di perpustakaan. Di sana pula Rionanda membangun imajinasi, bereksplorasi, serta berkreasi.

Jadi, sebenarnya perpustakaan bukan saja sebagai tempat pajangan buku yang sesekali dibaca dan dipinjam oleh pengunjungnya. Ada banyak hal menarik yang dapat dilakukan di dalam ruangan perpustakaan tersebut.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kalau bagi saya pribadi, sebagai seorang guru dan penulis, perpustakaan acapkali menjadi tempat mencari ide untuk materi tambahan pembelajaran di kelas dan tempat mencari gagasan dalam menulis.

Saya jadi teringat dengan peristiwa akhir tahun lalu (2018), ketika ingin mengikuti sebuah Kompetisi Karya Jurnalistik Rebranding Sentra IKM Tanggulangin yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Perpustakaan adalah tujuan pertamaku mencari gagasan, tempat sumber referensi, dan melakukan riset kecil-kecilan.

Hasilnya, "Beyond Expectation". Tulisan saya dinyatakan sebagai juara kedua untuk kategori umum.

Saatnya Perpustakaan Semakin Digital

Ketika berkunjung ke perpustakaan di beberapa sekolah, ada beberapa kesan yang sering terekam dalam benak. Mulai dari tumpukan debu di meja pengunjung dan di sekitar rak-rak buku. Begitu pula dengan banyaknya buku yang sudah usang dan robek. Serta tempatnya yang terkesan kurang menarik dan membosankan.

Apakah hal itu termasuk penyebab sepinya pengunjung perpustakaan seperti yang dikeluhkan beberapa petugas perpustakaan? Atau, barangkali karena perkembangan dan kemajuan sarana teknologi informasi saat ini. Sehingga dengan gadget di tangan, informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah diperoleh. Sehingga, minat ke perpustakaan pun semakin lama semakin menurun.

Semua hal itu butuh pembuktian dan pengujian lebih dalam. Tetapi menurut hemat saya, hal itu mungkin saja salah satu penyebabnya.

Di era yang serba digital ini, memang sudah saatnya perpustakaan berbenah, mengikuti selera pengunjung dan beradaptasi dengan perubahan yang semakin gencar terjadi.

Di sekolah tempat saya mengajar, SMA Dian Harapan Lippo Cikarang - Bekasi, perpustakaan terus berbenah untuk memudahkan setiap orang yang berurusan dengan perpustakaan.

Misalnya, para siswa dan guru pun semakin dipermudah dengan adanya akun pribadi pada sebuah portal yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Melalui akun pribadi tersebut siswa dapat menikmati layanan digital perpustakaan bukan saja ketika berada di ruangan perpustakaan, tapi dari luar ruangan perpustakaan dengan memanfaatkan gadget atau smartphone.

Dengan akun tersebut, setiap siswa dan guru telah dapat mengakses katalog buku dan memesannya melalui akun pribadi. Dapat memperpanjang peminjaman buku agar tidak terkena denda keterlambatan. Membuat review buku yang sudah dibaca sehingga menjadi pertimbangan bagi orang lain ketika ingin meminjam sebuah buku. Melakukan pengecekan buku yang sedang kita pinjam. Bahkan dapat menolong menemukan peminjam buku yang sedang tercecer di suatu tempat. Dan masih banyak lagi.

Tentu dengan kehadiran akun tersebut, akan memudahkan siswa dan guru menikmati layanan perpustakaan ketika sedang sibuk dan tidak sempat menginjakkan kaki ke perpustakaan.

Eranya memang demikian. Era digital dan internet telah mengubah cara dan perilaku kita dalam berbegai aspek kehidupan, termasuk di dunia literasi dan layanan perpustakaan. Walaupun sesungguhnya perpustakaan dalam bentuk ruang tidak akan dapat tergantikan oleh perpustakaan versi layanan digital.

Seperti yang sudah saya singgung terdahulu, bahwa perpustakaan dalam bentuk ruang, ada banyak hal yang dapat dilakukan.  Ada banyak kejutan-kejutan "Beyond Expectation" yang menanti. Sejatinya perpustakaan dalam bentuk ruang adalah ladang imajinasi, eksplorasi dan kreasi.

Beyond You Expect : Unsyiah Library 4.0

Sesungguhnya banyak lembaga pendidikan yang sudah membenahi layanan digital perpustakaannya. Salah satunya, UPT Perpustakaan Unsyiah.

Untuk memudahkan berbagai akses terhadap layanan perpustakaan, maka UPT Perpustakaan Unsyiah telah menyediakan sebuah portal aplikasi khusus yaitu UILIS. UILIS sendiri adalah singkatan dari Unsyiah Integrated Library Information System.

Portal Aplikasi UILIS (sumber : http://uilis.unsyiah.ac.id/)
Portal Aplikasi UILIS (sumber : http://uilis.unsyiah.ac.id/)
Tentunya, UILIS ini hadir sebagai bentuk inovasi perpustakaan yang siap bersaing di era yang serba digital yakni Era 4.0 yang sedang berada dihadapan kita.

Kalau sedang berkunjung ke UILIS tersebut, maka banyak hal yang bisa dilakukan di sana. Anda sebagai dosen dan karyawan, mahasiswa, umum dan mahasiswa non-Unsyiah dapat berkesempatan untuk menjadi anggota perpustakaan tersebut dengan cara mendaftar secara on-line.

Melalui UILIS, Anda dapat mendaftarkan diri mengikuti Kelas Literasi Informasi Perpustakaan Unsyiah. Tetapi Kelas Literasi Informasi ini adalah pelatihan diperuntukkan mempersiapkan mahasiswa, dosen dan karyawan Unsyiah, sehingga memiliki kemampuan untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan, menentukan, mengevaluasi serta menggunakan informasi melalui sumber-sumber informasi yang dikelola oleh Perpustakaan Unsyiah baik tercetak maupun digital atau off-line maupun on-line.

Portal Aplikasi UILIS (sumber : http://uilis.unsyiah.ac.id/)
Portal Aplikasi UILIS (sumber : http://uilis.unsyiah.ac.id/)
Selain itu, Dosen dan Mahasiswa dapat mengusulkan buku yang akan dibeli oleh pihak perpustakaan.

Nah, kalau ingin mengakses Local Content Perpustakaan Unsyiah, dapat juga dilakukan di portal aplikasi UILIS. Misalnya ada OPAC (Open Publik Accsess Catalog), ETD (Electronic Theses and Disertation, E-Journal, UUC (Unsyiah Union Catalog), Jurnal Terakreditasi, Serial Jurnal, pencarian E-Book melalui katalog  melalui katalog Perpustakaan Unsyiah, dan masih banyak lagi.

Seru bukan? Ternyata bagi Anda yang jauh dan tidak memiliki kesempat berkunjung ke UPT Perpustakaan Unsyiah, maka UILIS adalah sarana yang cocok bagi Anda.

Sama seperti saya, penasaran juga ingin berkunjung ke UPT Perpustakaan Unsyiah, melihat banyaknya kemajuan dan inovasi yang dilakukan oleh perpustakaan tersebut. Apalagi sedang ada "Unsyiah Library Fiesta 2019" pasti seru dan menyenangkan.   Tetapi, apa daya. Tempat tinggal di Bekasi sangat jauh dengan UPT Perpustakaan Unsyiah yang ada di Aceh.

Untungnya, dengan kemajuan sarana Teknologi Informasi (TI) dan perkembangan internet, tentu mampu memberikan kesempatan untuk berselancar dan menikmati literasi yang ada di portal aplikasi dari UPT Perpustakaan Unsyiah yaitu UILIS.

Bagi saya pribadi, ada banyak lahir ide dan gagasan ketika tiba di UILIS. Bagaikan masuk ke sebuah lahan perkebuan yang subur, untuk menikmati hasil "panen gagasan" yang siap melahirkan sebuah karya baru. Karya yang melahirkan kejutan-kejutan, yang melampaui harapan"Beyond Expectation" Semoga.

Sumber Referensi :

http://library.unsyiah.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun