Sebulan lalu tepatnya (9/11/2017), kami diajari oleh seorang anak perempuan berusia 12 tahun pada sebuah acara seminar 'Membangun Budaya Menulis' yang diadakan di Imperial Ballroom The Rich Hotel Yogjakarta.
Bayangkan anak seumur itu ternyata sudah mampu melakukan presentasi dengan sangat baik, mampu menjelaskan materi dengan semenarik mungkin serta menjawab puluhan pertanyaan dari peserta seminar dengan mulus tanpa tersendat.
Untuk menghindari rasa penasaran dari pembaca, saya akan memperkenalkan nama anak tersebut. Namanya, Amarylisse Mc.Ganz atau yang sering dipanggil Rere.
Berbagai prestasi menulis tingkat nasional pun sudah sering diraihnya. Bukan itu saja, Rere juga sudah menulis sejumlah buku. Baik buku yang berupa antologi maupun buku tunggal.
Menariknya, Rere diusia mudanya ternyata sudah mendirikan rumah baca yang diberi nama Rumah Baca Mc.Ganz. Bahkan rumah baca yang didirikan Rere tersebut masuk pada peringkat 9 pada kategori yang paling kreatif-inovatif dari sekitar 1600 rumah baca yang terdaftar.
Bukan hanya itu prestasi dan aktivitasnya, Rere ternyata aktif memberikan pelatihan menulis untuk anak-anak setiap sore hari tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Pertanyaannya, masihkah kita meragukan kemampuan dan kreativitas Generasi Z tersebut? Atau tidak malukah kita orang yang lebih dewasa mendiskreditkan mereka dengan berkata "Hei kamu anak kecil, tahunya apa?"
Untuk itu, orangtua pun harus mulai belajar cara atau pendekatan yang efektif untuk membimbing dan mendidik anak yang berasal dari Generasi Z.
Senada halnya yang disampaikan oleh seorang pemudi yang sukses, yang berasal dari Generasi Z juga. Mungkin pembaca telah mengenal dekat nama yang satu ini, Prilly Latuconsina, seorang artis sinetron dan bintang iklan yang menjadi idola anak muda masa kini.