Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Sisi Lain Generasi Z

21 Desember 2017   01:44 Diperbarui: 21 Desember 2017   02:34 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebulan lalu tepatnya (9/11/2017), kami diajari oleh seorang anak perempuan berusia 12 tahun pada sebuah acara seminar 'Membangun Budaya Menulis' yang diadakan di Imperial Ballroom The Rich Hotel Yogjakarta.

Seminar Membangun Budaya Nulis, narasumber Rere yang masih berusia 12 tahun (dokpri)
Seminar Membangun Budaya Nulis, narasumber Rere yang masih berusia 12 tahun (dokpri)
Screenshot dari PPt Seminar yang dibawakan Rere.
Screenshot dari PPt Seminar yang dibawakan Rere.
Sekali lagi, anak yang berumur 12 tahun mengajari guru-guru yang berpendidikan S1 dan S2. Barangkali diantara peserta seminar juga ada yang sudah berpendidikan S3.

Bayangkan anak seumur itu ternyata sudah mampu melakukan presentasi dengan sangat baik, mampu menjelaskan materi dengan semenarik mungkin serta menjawab puluhan pertanyaan dari peserta seminar dengan mulus tanpa tersendat.

Untuk menghindari rasa penasaran dari pembaca, saya akan memperkenalkan nama anak tersebut. Namanya, Amarylisse Mc.Ganz atau yang sering dipanggil Rere.

Berbagai prestasi menulis tingkat nasional pun sudah sering diraihnya. Bukan itu saja, Rere juga sudah menulis sejumlah buku. Baik buku yang berupa antologi maupun buku tunggal.

Menariknya, Rere diusia mudanya ternyata sudah mendirikan rumah baca yang diberi nama Rumah Baca Mc.Ganz. Bahkan rumah baca yang didirikan Rere tersebut masuk pada peringkat 9 pada kategori yang paling kreatif-inovatif dari sekitar 1600 rumah baca yang terdaftar.

Bukan hanya itu prestasi dan aktivitasnya, Rere ternyata aktif memberikan pelatihan menulis untuk anak-anak setiap sore hari tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis.

Pertanyaannya, masihkah kita meragukan kemampuan dan kreativitas Generasi Z tersebut? Atau tidak malukah kita orang yang lebih dewasa mendiskreditkan mereka dengan berkata "Hei kamu anak kecil, tahunya apa?"

Untuk itu, orangtua pun harus mulai belajar cara atau pendekatan yang efektif untuk membimbing dan mendidik anak yang berasal dari Generasi Z.

Senada halnya yang disampaikan oleh seorang pemudi yang sukses, yang berasal dari Generasi Z juga. Mungkin pembaca telah mengenal dekat nama yang satu ini, Prilly Latuconsina, seorang artis sinetron dan bintang iklan yang menjadi idola anak muda masa kini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Prilly sempat menyampaikan dalam sebuah acara nangkring Kompasian - Kayu Putih Aroma (KPA) di Por Que No, Menteng, Jaksel (25/11/2017) bahwa untuk menghadapi anak masa kini, terutama yang berasal dari Generasi Z, harus melakukan cara-cara persuasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun