Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jakarta Dulu-Sekarang di Mataku

25 Januari 2017   12:55 Diperbarui: 11 Desember 2017   10:58 17981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Trans Jakarta, wanita pun sangat istimewa. Keseriusan pemprov DKI telah memberikan ruang khusus bagi wanita agar lebih aman dari tangan-tangan jahil. Sementara bagi kami yang tinggal di Bekasi dan beraktifitas di Jakarta menjadi lebih baik semenjak Trans Jakarta pun menembus kotaku yang dianggap orang jauh selama ini.

Disamping Trans Jakarta, Commuter Line pun menjadi transportasi pilihan yang menyenangkan. Kalau dulu menggunakan jasa kereta api, kesan kumuh tidak lengkang dari pikiranku. Tetapi kehadiran Commuter Line telah merubah pandanganku dengan transportasi yang satu ini.

Sementara dari sisi lain, saya melihat Jakarta semakin bersih. Terutama kali-kali yang dulunya saya lalui dipenuhi tumpukan sampah, bahkan hingga sampah kasur pun bisa ditemui di kali. Tetapi pemandangan yang demikian sekarang sudah berbeda, semenjak kehadiran pasukan Oranye, maka sungai-sungai pun berubah menjadi pemandangan yang berbeda. Pengaruh langsung yang bisa dirasakan dari bersihnya kali, bahwa kali itu telah siap menampung air hujan yang deras, sehingga luapan sungai semakin minimal dan banjir pun berkurang dari sebelumnya.

Sehingga tidak jarang kedengaran tanggapan warga bahwa tinggal atau bekerja di Jakarta saat ini jauh lebih dibandingkan sebelumnya. Walaupun disana-sini tentu masih harus banyak yang dibenahi, tapi Jakarta sebagai kota yang ramah dan humanis semakin terlihat.

Berharap ke depannya lahir sosok pemimpin yang tetap amanah, dengan hati yang tulus menjadi pemimpin yang melayani. Tetapi tidak hanya itu saja, kita berharap warga juga meningkat kesadaran dan kecintaannya akan Jakarta. Sehingga dengan sendirinya ikut menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sering menjadi masalah Jakarta, seperti macet, banjir dan sampah.

Dengan demikian Jakarta kelak dikenal dengan ibukota yang ramah dan humanis. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun