Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Hari Bersama Perempuan

22 Desember 2015   08:52 Diperbarui: 22 Desember 2015   10:58 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Upaya Butet ini tak selalu mendapatkan sambutan. Tak jarang, warga pedalaman menolak tawaran pendidikan baca tulis yang disampaikan perempuan kelahiran Jakarta itu.Sebelum meraih penghargaan Magsaysay, Butet juga pernah menerima penghargaan "Man and Biospher" dari UNESCO dan LIPI pada 2001 dan menjadi salah satu pahlawan versi majalah Time pada 2004.

Dari berbagai berita dan bacaan tentang Butet Manurung, saya salut dengan tokoh ini. Saya sepakat bahwa sosok perempuan yang satu ini sangat pantas dijadikan sebagai teladan oleh anak-anak bangsa ini.

Dalam hidupnya dia tahu betul yang namanya panggilan hidup. Bahkan bukan hanya tahu, tapi rela memberi diri untuk panggilan tersebut.

Secara manusia memang berat untuk menjalaninya, tapi karena panggilan tersebutlah dia memilih untuk meninggalkan kenyamanannya, meninggalkan keluarga, kota dan memilih daerah terpencil untuk tempat melayani dan mengabdi. Itu semata karena kekuatan panggilan hidup, cinta dan ketulusan serta nurani manusia yang masih peka.

Melalui tokoh perempuan ini, kiranya semakin banyak pejuang-pejuang wanita lainnya yang terinspirasi di Indonesia, yakni untuk mengangkat harkat martabat bangsa ini. Bukan hanya mau menyentuh kota besar, tapi daerah terpencil juga. Bukan hanya orang berduit tapi orang yang kurang mampu.Bukan hanya orang yang sempurna secara fisik tapi sebaliknya. Sehingga tak seorangpun anak bangsa ini luput dari kesempatan-kesempatan untuk kemajuan diri dan masyarakatnya. Semoga.

Day3

Perempuan yang cantik itu adalah...

Topik tantangan hari ini menurutku sangat berat, tetapi saya akan mencoba menguraikannya menurut berbagai kacamata.

Kalau menurut kacamata religius, maka wanita yang cantik itu adalah wanita yang menjaga kekudusan hidupnya, berserah secara total kepada sang pemilik hidup, memiliki prinsip serta menjalankannya berdasarkan iman percayanya.

Sementara berdasarkan aspek sosialnya, wanita cantik itu adalah sosok yang berperan serta berempati dengan lingkungan masyarakatnya, serta menjaga relasi yang positif dan menjadi berkat bagi orang-orang disekitarnya.

Dari aspek fisik adalah wanita yang menghargai tubuhnya dengan baik serta mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan tanpa membanding-bandingkan fisiknya dengan orang lain.

Jadi, dengan demikian, kecantikan seorang wanita bukan lagi semata-mata dari apa yang terlihat oleh mata, tetapi apa yang dirasakan oleh orang di sekitarnya. Untuk para wanita.selamat menjaga kecantikannya.

Day4

Wow....yang lain sudah pada nulis ya? Saya juga akan tetap konsisten menyelesaikan tantangan dari Sinergia Consultant ini selama 7hari dan sesuai deadline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun