Mohon tunggu...
Thoyib Abdullah
Thoyib Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - Ecommerce - Freelance Writer and Teacher - Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris

The deeper I see, the more I understand the feeling -------- Ecommerce Enthusiast, Freelance Writer and Teacher, Postgraduate Student of English Education, Pendamping Proses Produk Halal (Certified Halal Product Process Assistant)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menggali Kebahagiaan Melalui JOMO (Joy of Missing Out) untuk Remaja Indonesia

24 Januari 2024   08:15 Diperbarui: 24 Januari 2024   08:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Joy of Missing Out (Sumber Gambar: Freepik.com)

Era digital yang terus berkembang pesat, para remaja sering kali merasa tertekan oleh tekanan sosial untuk terus terhubung dengan dunia luar melalui media sosial dan ingin mengikuti segala trend terkini di media sosial yang dikenal dengan fenomena FOMO (Fear of Missing Out). Namun, semakin banyak remaja yang mulai menyadari bahwa terlalu terikat pada dunia maya dapat mengakibatkan stres, kecemasan, dan rasa tidak cukup pada diri sendiri. Oleh karena itu, konsep "Joy of Missing Out" atau JOMO menjadi semakin relevan.

Mengutip dari hellosehat.com JOMO adalah perasaan kepuasaan dimana seseorang merasa cukup dengan hidupnya sehingga merasa bebas dan fokus pada hal-hal yang disenangi. JOMO juga merupakan konsep yang menekankan kebahagiaan yang ditemukan dalam menolak keterlibatan atau absen dari aktivitas sosial atau acara. Sebaliknya, JOMO mendorong seseorang untuk menikmati waktu sendiri, merenung, dan fokus pada kebahagiaan internal tanpa merasa tertekan oleh kebutuhan untuk selalu terhubung dengan orang lain.

1. Tebar Pesona yang Positif

Remaja di Indonesia seringkali terjebak dalam kecanggihan teknologi dan tekanan untuk terus tampil di depan publik. Dengan menerapkan JOMO, remaja dapat merasakan kebahagiaan dalam keadaan yang sederhana, tanpa perlu terus-menerus memperlihatkan hidup mereka melalui media sosial. Hal ini dapat mengurangi rasa cemas dan tekanan untuk selalu terlihat sempurna di mata orang lain.

2. Pentingnya Menemukan Diri Sendiri (Self-Discovery)

JOMO memberikan ruang bagi remaja untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan nilai-nilai mereka tanpa terpengaruh oleh ekspektasi sosial. Dengan menjauh sejenak dari kegiatan sosial, remaja dapat lebih memahami siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka cintai, dan apa yang membuat mereka bahagia.

3. Mengurangi Perbandingan Sosial (Social Comparison)

Salah satu dampak negatif dari terlalu terhubung dengan media sosial adalah kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. JOMO membantu remaja untuk fokus pada pencapaian dan kebahagiaan pribadi mereka tanpa terus-menerus membandingkan hidup mereka dengan hidup orang lain.

4. Mengelola Waktu dan Energi

Remaja seringkali memiliki jadwal yang padat dengan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial. Dengan menerapkan JOMO, mereka dapat belajar untuk mengelola waktu dan energi dengan bijak, memprioritaskan aktivitas yang benar-benar memberikan kebahagiaan dan meninggalkan yang tidak perlu.

5. Merayakan Ketenangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun