Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta adalah Mitos Sastra, Feromon Penyebabnya

3 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterikatan rangsangan yang orang lain sebut itu sebagai Jatuh Cinta. (Image source: IDN Times)

Cinta, dalam segala keistimewaan dan kekacauan yang ditimbulkannya, adalah salah satu aspek paling rumit dari diri, jiwa dan raga seorang manusia. Itu adalah produk dari biologi, tetapi juga sesuatu yang telah diberi makna lebih dalam oleh budaya dan pengalaman kita. Dengan memahami cinta sebagai kombinasi antara reaksi kimia dan konstruksi sosial, kita dapat mendekatinya dengan cara yang lebih realistis, tetapi tidak kurang bermakna.

Jadi, apakah cinta itu nyata? Dalam arti medis, mungkin tidak. Tapi dalam hidup kita sehari-hari, cinta tetap terasa seperti sesuatu yang ajaib. Mungkin itulah yang membuat manusia begitu istimewa, kemampuan untuk menemukan makna dan keindahan bahkan dalam proses biologis yang paling dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun