Produk jamu, yang merupakan warisan budaya Indonesia, juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara internasional. Bahkan, beberapa negara, seperti India dan China, telah lebih dahulu sukses memasarkan produk-produk herbal dan jamu mereka ke pasar global.
India, sebagai contoh, telah berhasil mengembangkan industri tanaman herbal dengan memanfaatkan berbagai spesies tanaman yang kaya akan khasiat. India berhasil menembus pasar global melalui produk herbal yang sudah bersertifikasi dan memiliki nilai jual tinggi.Â
Produk-produk herbal India telah menembus pasar internasional dengan kualitas yang sangat dihargai di dunia medis dan kecantikan. Di sisi lain, Tiongkok telah menjadi salah satu produsen dan eksportir utama produk jamu dan herbal yang banyak digunakan di dunia barat, terutama untuk pengobatan alternatif.
Indonesia memiliki keuntungan karena memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, dengan ribuan spesies tanaman yang belum banyak dieksplorasi dan dikembangkan.Â
Dengan adanya riset dan pengembangan yang lebih intensif terhadap tanaman herbal Indonesia, produk-produk ini dapat memiliki daya saing yang tinggi di pasar global. Pemerintah Indonesia perlu memberikan insentif bagi penelitian dan pengembangan industri herbal, serta mengembangkan jaringan distribusi internasional untuk memperkenalkan jamu dan produk herbal Indonesia ke pasar global.
 4. Pembangunan Pusat Riset dan Pendidikan Maritim.
Pembangunan pusat riset dan pendidikan maritim menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi kelautan Indonesia. Negara kepulauan seperti Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang sangat melimpah, mulai dari ikan, rumput laut, hingga potensi bioteknologi laut. Namun, sektor kelautan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan riset, pengelolaan yang tidak optimal, serta potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Negara-negara seperti Norwegia dan Jepang telah berhasil mengembangkan sektor kelautan dan maritim mereka dengan membangun pusat riset yang berfokus pada teknologi kelautan, serta mengembangkan pendidikan maritim yang berkualitas.Â
Di Norwegia, misalnya, industri perikanan dan kelautan sangat maju berkat riset yang berkelanjutan dan pengelolaan yang cermat. Jepang juga memiliki sistem pendidikan maritim yang sangat baik, dengan sekolah-sekolah pelatihan yang menghasilkan tenaga kerja terampil di sektor kelautan.
Indonesia dapat belajar dari negara-negara ini dengan mengembangkan pusat riset kelautan dan maritim yang dapat menjadi pusat pengembangan teknologi kelautan, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, serta pengembangan produk berbasis kelautan yang memiliki nilai tambah tinggi.Â