Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pembangunan Sektor Pertanian dan Produk Pangan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Bagian 4)

9 November 2024   02:35 Diperbarui: 9 November 2024   02:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan pertanian Organik. sumber gambar: Mongabay

 Sektor pertanian dan produk pangan merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, meskipun Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, sektor pertanian dan pangan masih dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari ketergantungan pada impor bahan pangan hingga terbatasnya diversifikasi produk yang diekspor.

Dengan populasi yang besar dan potensi alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor ini, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk meningkatkan daya saing di pasar global. 

Dalam konteks ini, ada beberapa strategi yang bisa diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian, yaitu dengan fokus pada pertanian organik, produk pangan berkualitas ekspor, ekspor tanaman herbal dan jamu, serta pembangunan pusat riset dan pendidikan maritim.

 1. Pertanian Organik.

Pertanian organik semakin menjadi pilihan utama di banyak negara, terutama yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan konsumen. Organik dalam konteks pertanian berarti tidak menggunakan pestisida kimia, pupuk sintetis, atau organisme modifikasi genetik (GMO). 

Di Indonesia, meskipun potensi pasar untuk produk pertanian organik cukup besar, namun pengembangannya masih terhambat oleh sejumlah faktor, seperti kurangnya pengetahuan dan akses terhadap teknologi pertanian yang ramah lingkungan.

Negara-negara seperti Jepang dan Eropa telah lama mengembangkan pertanian organik dengan hasil yang sangat signifikan. Di Jepang, sektor pertanian organik mendapatkan perhatian serius dari pemerintah melalui pemberian subsidi dan pelatihan kepada petani untuk mengadopsi teknik pertanian ramah lingkungan. 

Selain itu, produk organik Jepang terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, dan mereka berhasil menembus pasar global, terutama Eropa dan Amerika. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengikuti jejak tersebut dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, seperti lahan subur dan keragaman hayati, untuk menghasilkan produk organik berkualitas tinggi.

Untuk memajukan pertanian organik, Indonesia perlu meningkatkan sistem distribusi dan sertifikasi organik, serta mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas, baik domestik maupun ekspor. Selain itu, dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan bagi petani, penguatan kebijakan yang mendukung produksi organik, serta insentif bagi petani yang beralih ke pertanian organik sangat dibutuhkan. 

Dengan fokus pada pertanian organik, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan pangan domestik, tetapi juga dapat memenuhi permintaan pasar internasional yang semakin mengedepankan keberlanjutan dan kualitas pangan.

Komoditas pertanian untuk ekspor. sumber gambar: Koran Jakarta
Komoditas pertanian untuk ekspor. sumber gambar: Koran Jakarta

 2. Produk Pangan Berkualitas Ekspor.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian Indonesia adalah rendahnya kualitas dan daya saing produk pangan di pasar global. Produk pangan Indonesia, meskipun melimpah, sering kali tidak memenuhi standar kualitas internasional yang diperlukan untuk menembus pasar ekspor. 

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan kualitas produk pangan agar sesuai dengan standar global, melalui sertifikasi kualitas, inovasi produk, dan peningkatan proses produksi.

Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam telah sukses mengembangkan produk pangan berkualitas ekspor, terutama di sektor komoditas seperti beras, kopi, dan rempah-rempah. Thailand, misalnya, dikenal sebagai salah satu eksportir beras terbesar di dunia berkat peningkatan kualitas dan efisiensi dalam produksi. 

Pemerintah Thailand memberikan dukungan besar kepada petani dengan memberikan akses ke teknologi pertanian terbaru, serta memastikan bahwa produk pangan mereka mematuhi standar kualitas internasional. Di sisi lain, Vietnam juga telah sukses mengekspor produk-produk pangan seperti kopi dan kacang ke pasar global dengan menciptakan produk berkualitas tinggi dan bersertifikasi internasional.

Indonesia dapat meniru model ini dengan memperbaiki kualitas produk pangan melalui peningkatan pengolahan pasca-panen dan penyuluhan kepada petani tentang teknik pertanian terbaik yang dapat menghasilkan produk berkualitas ekspor. 

Selain itu, penerapan teknologi modern dalam proses produksi juga akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan yang dapat mempengaruhi harga jual dan daya saing produk. Pemerintah juga perlu meningkatkan fasilitasi sertifikasi internasional yang akan membuka pintu ekspor bagi produk-produk pangan Indonesia.

Berbagai Olahan Jamu dan Produk Herbal. sumber gambar: DJPK, Kemenkes
Berbagai Olahan Jamu dan Produk Herbal. sumber gambar: DJPK, Kemenkes

 3. Ekspor Tanaman Herbal dan Jamu.

Tanaman herbal dan jamu adalah salah satu kekayaan budaya dan kekayaan alam Indonesia yang perlu dikembangkan sebagai komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Indonesia memiliki ribuan jenis tanaman herbal yang memiliki khasiat pengobatan dan kesehatan, namun pemanfaatan tanaman ini untuk industri herbal masih terbilang terbatas. 

Produk jamu, yang merupakan warisan budaya Indonesia, juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara internasional. Bahkan, beberapa negara, seperti India dan China, telah lebih dahulu sukses memasarkan produk-produk herbal dan jamu mereka ke pasar global.

India, sebagai contoh, telah berhasil mengembangkan industri tanaman herbal dengan memanfaatkan berbagai spesies tanaman yang kaya akan khasiat. India berhasil menembus pasar global melalui produk herbal yang sudah bersertifikasi dan memiliki nilai jual tinggi. 

Produk-produk herbal India telah menembus pasar internasional dengan kualitas yang sangat dihargai di dunia medis dan kecantikan. Di sisi lain, Tiongkok telah menjadi salah satu produsen dan eksportir utama produk jamu dan herbal yang banyak digunakan di dunia barat, terutama untuk pengobatan alternatif.

Indonesia memiliki keuntungan karena memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, dengan ribuan spesies tanaman yang belum banyak dieksplorasi dan dikembangkan. 

Dengan adanya riset dan pengembangan yang lebih intensif terhadap tanaman herbal Indonesia, produk-produk ini dapat memiliki daya saing yang tinggi di pasar global. Pemerintah Indonesia perlu memberikan insentif bagi penelitian dan pengembangan industri herbal, serta mengembangkan jaringan distribusi internasional untuk memperkenalkan jamu dan produk herbal Indonesia ke pasar global.

Pusat Riset Maritim. sumber gambar: Ukuria Magazine
Pusat Riset Maritim. sumber gambar: Ukuria Magazine

 4. Pembangunan Pusat Riset dan Pendidikan Maritim.

Pembangunan pusat riset dan pendidikan maritim menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi kelautan Indonesia. Negara kepulauan seperti Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang sangat melimpah, mulai dari ikan, rumput laut, hingga potensi bioteknologi laut. Namun, sektor kelautan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan riset, pengelolaan yang tidak optimal, serta potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Negara-negara seperti Norwegia dan Jepang telah berhasil mengembangkan sektor kelautan dan maritim mereka dengan membangun pusat riset yang berfokus pada teknologi kelautan, serta mengembangkan pendidikan maritim yang berkualitas. 

Di Norwegia, misalnya, industri perikanan dan kelautan sangat maju berkat riset yang berkelanjutan dan pengelolaan yang cermat. Jepang juga memiliki sistem pendidikan maritim yang sangat baik, dengan sekolah-sekolah pelatihan yang menghasilkan tenaga kerja terampil di sektor kelautan.

Indonesia dapat belajar dari negara-negara ini dengan mengembangkan pusat riset kelautan dan maritim yang dapat menjadi pusat pengembangan teknologi kelautan, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, serta pengembangan produk berbasis kelautan yang memiliki nilai tambah tinggi. 

Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan anggaran untuk riset kelautan dan mengembangkan kemitraan dengan lembaga internasional untuk meningkatkan kapasitas riset dalam sektor ini.

Sektor pertanian dan pangan memiliki potensi luar biasa untuk mengangkat perekonomian Indonesia, baik di tingkat domestik maupun internasional. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar produk pangan global, baik melalui pengembangan pertanian organik, peningkatan kualitas produk pangan, ekspor tanaman herbal dan jamu, maupun pembangunan pusat riset dan pendidikan maritim.

Sukses dalam mengembangkan sektor ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kebijakan yang mendukung, pengembangan teknologi, pelatihan bagi petani, dan riset yang berkelanjutan adalah langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global di sektor pertanian dan pangan. 

Dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya yang ada, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam hal ketahanan pangan, sekaligus menjadi eksportir utama produk pangan berkualitas di dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun