Keterlibatan jaringan bisnis Haji Isam dalam kabinet Prabowo-Gibran jelas memberikan sinyal kuat bahwa pemerintahan mendatang berpotensi sangat dipengaruhi oleh para konglomerat. Meski kedekatan antara bisnis dan politik bukan hal baru di Indonesia, skala pengaruh Haji Isam ini mencerminkan betapa kompleksnya hubungan antara modal dan kekuasaan.
Dalam jangka pendek, penunjukan figur-figur dari jaringan Haji Isam dapat memberikan stabilitas di sektor-sektor strategis seperti pertambangan, perkebunan, dan transportasi, mengingat mereka memiliki pengalaman panjang dalam industri tersebut. Namun, dalam jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan ketergantungan yang berbahaya antara pemerintah dan segelintir elite bisnis, yang pada akhirnya dapat mengorbankan kepentingan masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H