Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Sebagai Alternatif Pemikiran dalam Menghadapi Ketidakpastian Hidup

20 Juni 2024   02:56 Diperbarui: 20 Juni 2024   03:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Filsafat praktis

Nelson Mandela, seorang tokoh yang dikenal karena perjuangannya melawan apartheid di Afrika Selatan, adalah contoh nyata dari penerapan prinsip-prinsip stoik dalam kehidupan nyata. Selama 27 tahun dipenjara, Mandela tetap tegar dan tidak kehilangan harapan. Ia menggunakan waktu di penjara untuk merenung, belajar, dan memperkuat keyakinannya tentang keadilan dan kebebasan.

Mandela percaya bahwa kendali atas reaksinya terhadap situasi yang tidak adil adalah kunci untuk bertahan hidup dan pada akhirnya mencapai tujuannya. Sikapnya yang tenang dan tegar mencerminkan ajaran stoik tentang pentingnya mengendalikan emosi dan fokus pada hal-hal yang berada di bawah kendali kita.

Kedua, Viktor Frankl, seorang psikiater dan penyintas Holocaust, menulis buku terkenal "Man's Search for Meaning" yang mengeksplorasi bagaimana orang bisa menemukan makna dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Frankl menemukan bahwa mereka yang mampu bertahan hidup di kamp konsentrasi adalah mereka yang menemukan makna dalam penderitaan mereka, apakah itu melalui cinta, keyakinan spiritual, atau visi tentang masa depan.

Pendekatan Frankl yang eksistensialis mengajarkan bahwa bahkan dalam keadaan yang paling suram, kita memiliki kebebasan untuk memilih sikap kita terhadap penderitaan dan menemukan makna di dalamnya. Ini sejalan dengan ajaran eksistensialisme tentang pentingnya menciptakan makna kita sendiri dalam menghadapi ketidakpastian.

Seni Merangkul Filsafat dalam Kehidupan Sehari-hari

Menghadapi ketidakpastian dalam hidup adalah tantangan yang tak terelakkan. Namun, memanfaatkan filsafat sebagai alat pemikiran, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang masalah yang kita hadapi dan mengembangkan cara-cara yang lebih bijaksana dan efektif untuk mengatasinya. Filsafat tidak hanya membantu kita dalam memahami fenomena sebelum mencari solusi praktis, tetapi juga memberikan kita kekuatan mental dan emosional untuk menghadapi tantangan dengan tenang dan penuh makna.

Dalam kata-kata Albert Einstein, ketika kita sudah mendefinisikan masalah kita secara mendalam, berarti kita sudah menyelesaikan sebagian masalah tersebut. Dengan memanfaatkan filsafat, kita belajar untuk tidak hanya mencari solusi cepat, tetapi juga untuk memahami dan merenungkan masalah secara lebih mendalam, sehingga kita dapat menemukan solusi yang lebih berkelanjutan dan bermakna. Ini adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih bijaksana, penuh makna, dan harmonis meskipun di tengah ketidakpastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun