Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap Daya Beli Masyarakat

18 Mei 2024   22:55 Diperbarui: 26 Juni 2024   00:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseimbangan Fiskal dan Moneter (Image Sorce: UMSU)

Koordinasi dalam Menangani Krisis Ekonomi

Salah satu contoh penting dari koordinasi ini terjadi selama krisis ekonomi. Misalnya, selama krisis ekonomi global 2008-2009, pemerintah Indonesia mengimplementasikan stimulus fiskal melalui peningkatan belanja infrastruktur dan pengurangan pajak, sementara Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi. Koordinasi ini membantu menstabilkan perekonomian dan mendorong pemulihan yang lebih cepat.

Pengaruh terhadap Stabilitas Ekonomi

Koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter juga penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Jika kebijakan fiskal terlalu ekspansif (misalnya, pengeluaran yang sangat tinggi atau penurunan pajak yang besar) tanpa dukungan kebijakan moneter yang tepat, hal ini dapat menyebabkan inflasi yang tinggi. Sebaliknya, kebijakan moneter yang terlalu ketat (misalnya, suku bunga yang sangat tinggi) dapat menghambat pertumbuhan ekonomi meskipun kebijakan fiskal bersifat ekspansif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun