Selain pajak dan belanja infrastruktur, pemerintah juga dapat mempengaruhi daya beli melalui subsidi dan bantuan sosial. Subsidi bahan bakar, listrik, dan pangan dapat langsung mengurangi pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan dasar, sehingga meningkatkan daya beli mereka. Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan bantuan tunai kepada keluarga miskin, yang juga meningkatkan daya beli mereka.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter di Indonesia dijalankan oleh Bank Indonesia, yang memiliki mandat untuk menjaga stabilitas nilai rupiah, baik terhadap barang dan jasa (inflasi) maupun terhadap mata uang negara lain. Salah satu instrumen utama kebijakan moneter adalah pengaturan tingkat suku bunga.
Pengaruh Suku Bunga terhadap Konsumsi dan Investasi
Tingkat suku bunga memiliki dampak langsung terhadap biaya pinjaman dan penghematan. Ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunga, pinjaman menjadi lebih murah. Hal ini dapat mendorong konsumsi dan investasi karena masyarakat dan perusahaan lebih cenderung untuk meminjam uang untuk membeli barang-barang besar seperti rumah dan mobil atau untuk melakukan investasi bisnis.
Sebagai contoh, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia pada tahun 2020 bertujuan untuk merangsang ekonomi yang terkena dampak pandemi COVID-19. Penurunan ini membuat pinjaman lebih terjangkau, mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi dan bisnis untuk berinvestasi, yang pada akhirnya meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Pengaruh Suku Bunga terhadap Inflasi
Selain mendorong konsumsi dan investasi, suku bunga juga mempengaruhi tingkat inflasi. Tingkat suku bunga yang rendah dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat mendorong inflasi. Sementara itu, tingkat suku bunga yang tinggi dapat menekan inflasi dengan mengurangi permintaan.
Bank Indonesia berupaya untuk menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali, karena inflasi yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat. Misalnya, jika harga barang dan jasa naik lebih cepat daripada peningkatan pendapatan, masyarakat akan merasa lebih miskin meskipun pendapatan nominal mereka tetap atau meningkat sedikit.
Interaksi Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan fiskal dan moneter tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Koordinasi yang baik antara kebijakan fiskal dan moneter sangat penting untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.