Sherlock Holmes berperilaku sebagaimana seorang anak yang sangat penasaran terus bertanya, Mengapa?. Akumulasi dari pertanyaan "Mengapa" yang menumpuk satu sama lain, dan memungkinkan Holmes membentuk pola untuk mencapai hipotesis dan kemudian teori terakhir.
Dalam setiap bukunya Sherlock adalah sebuah karakter cerita yang tidak biasa. Selain karya yang orisinil dari Sir Artur Conan Doyle, Sherlock adalah seorang manusia superior yang memiliki kombinasi kemampuan yang unik, yang mencakup kepercayaan, integritas, kepekaan, kurangnya emosi, dan tampilan superioritas. Hingga mungkin kita bertanya apakah ada orang di dunia ii yang memiliki kualitas yang setara dengan Sherlock Holmes?. Semua karakteristik ini bergabung untuk membuat Holmes menjadi karakter yang menyenangkan yang ingin kita baca lebih lanjut.
Kita semua tidak bisa berpikir seperti Sherlock Holmes. Namun, kita dapat berupaya menggunakan penalaran induktif untuk membantu kita dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H