Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Book

Logika Induktif Sherlock holmes

11 Juli 2022   07:53 Diperbarui: 11 Juli 2022   07:56 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sherlock Holmes berperilaku sebagaimana seorang anak yang sangat penasaran terus bertanya, Mengapa?. Akumulasi dari pertanyaan "Mengapa" yang menumpuk satu sama lain, dan memungkinkan Holmes membentuk pola untuk mencapai hipotesis dan kemudian teori terakhir.

Dalam setiap bukunya Sherlock adalah sebuah karakter cerita yang tidak biasa. Selain karya yang orisinil dari Sir Artur Conan Doyle, Sherlock adalah seorang manusia superior yang memiliki kombinasi kemampuan yang unik, yang mencakup kepercayaan, integritas, kepekaan, kurangnya emosi, dan tampilan superioritas. Hingga mungkin kita bertanya apakah ada orang di dunia ii yang memiliki kualitas yang setara dengan Sherlock Holmes?. Semua karakteristik ini bergabung untuk membuat Holmes menjadi karakter yang menyenangkan yang ingin kita baca lebih lanjut.

Kita semua tidak bisa berpikir seperti Sherlock Holmes. Namun, kita dapat berupaya menggunakan penalaran induktif untuk membantu kita dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun