Matahari sudah mulai menyengat bumi, hal tersebut pertanda bahwa hari sudah siang maka dari itu sudah waktunya untuk pulang sekolah. Abel dan Anna pulang terlebih dahulu, karena mereka sudah terbisa berangkat dan pulang sekolah bersama menggunakan mobil Abel. Sedangkan Afin, sedang menunggu jemputan sopirnya karena tadi pagi ada insiden yang membuatnya harus di antar jemput untuk beberapa hari kedepan. Kali ini sopirnya datang menjemput dengan Mamanya, beliau ikut jemput Afin dikarenakan cemas dengan keadaan anak semata wayangnya itu. Afin memang tidak tinggal bersama orang tuanya, dia lebih memilih tinggal di apartemen mahalnya.
"Afinnnn, kamu gakpapa kan nak? Apa kakinya masih sakit? Kita bawa ke Rumah Sakit dulu ya nak baru kita pulang ke rumah." Mamanya datang terburu-buru dengan kecemasannya menghampiri Afin yang sedang duduk di kursi depan pos satpam.
"Apasii maaa, aku gakpapa Cuma kesleo dikit aja. Aku gamau pulang ke rumah, kita langsung ke apart aja." Terlihat raut wajah risih Afin karena kecemasan Mamanya. Dia merasa bahwa semuanya dia bisa sendiri karena orang tuanya terlalu sibuk bekerja, jadi dia merasa baik- baik saja asal uang jajan dan fasilitas lainnya tetap mengalir dan terpenuhi meskipun dia kurang perhatian orang tuanya.
"Yasudah nak, kita pergi shopping dulu yaa. Kamu mau?" Rayu Mamanya karena dia tahu bahwa anak cantiknya itu sedang tidak ada mood dan salah satu yang bisa memperbaiki moodnya adalah shopping.
"yeyyyy ayok ma." Seperti biasa, Afin selalu semangat 45 kalau diajak shopping.
Akhirnya, mereka pergi ke deretan toko-toko brand baju ternama, seperti H&M, ZARA, dll. Afin mulai memasuki satu toko ke toko lainnya, dia membeli banyak baju. Hampir sudah 2 jam mereka shopping, akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang. Afin keluar terlebih dari toko dengan membawa banyak tas yang di dalamnya terdapat baju-baju mahal, sedangkan Mamanya pergi ke kamar kecil terlebih dahulu.
Disaat Afin berjalan menuju mobilnya, dia tidak sengaja bertemu Reyna yang keluar dari toko baju bekas atau bisa disebut thrifting. Afin mendekat ke arah Reyna dengan menenteng banyak tas belanjaan dengan brand terkenal. Disaat Reyna berjalan keluar toko sembari membuka isi kresek bajunya, tiba-tiba dia tidak sengaja menabrak seseorang yang rupanya seseorang tersebut adalah Afin yang sengaja menabrakkan dirinya ke Reyna.
"Opppssss, sorry." Ucap Afin saat menabrak Reyna sampai tak sengaja kresek yang dibawahnya jatuh. Reyna langsung jongkok mengambil kresek tersebut tanpa melihat siapa yang menabrak dirinya tadi. Ketika dia hendak berdiri, dia terkejut karena orang yang menabraknya itu adalah Afin.
"Ehh Afin, iya gapapa ko." Sahut Reyna dengan memberikan senyumannya yang tulus tanpa ada rasa marah karena kejadian tersebut. Kemudian Afin mulai mengejek Reyna dengan mengatakan bahwa Reyna memang sangat miskin karena hal apapun yang dibeli pasti barang bekas ataupun barang sisa kemaren. Disana Afin juga mulai menyombongkan dirinya lagi dan menunjukan semua isi tas yang dibawanya dan juga dia menyombongkan perihal mobil miliknya yang diparkir di pinggir jalan tersebut bersamaan dengan sopirnya.
Tetapi, disaat Afin sedang menyombongkan diri, tiba tiba dari belakang datanglah mamanya dan beliau memberikan senyuman yang lebar nan hangat ke arah Reyna, kemudian Reyna pun membalas senyuman sangat tersebut dengan memberikan salam sapaan juga. Setelah tu, mama Afin berubah ekspresi menjadi seperti orang yang marah dan kemudia benar saja beliau memarahi Afin di depan Reyna.
"Afin! Sejak kapan kamu menjadi seperti ini? Siapa yang ngajari kamu sombong seperti ini? Mama paling gasuka kalo anak mama menjadi orang yang sombong dan angkuh. Kita semua sama, tidak ada perbedaan kasta dan setiap orang di mata Allah itu sama yang membedakan hanyalah tingkat keimanan masing-masing dari mereka." Cermah mama Afin terhadapnya.