Mohon tunggu...
Gunawan Suryana
Gunawan Suryana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bekerja di Braga 137 Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

PULAU DESTROIE

14 September 2017   16:48 Diperbarui: 26 Oktober 2017   11:57 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kakak Edos, kau takperlu bersusah payah. Aku jadi merasa ini sebuah sanjungan." Sahut Daeyu.

"Tehnya berbau khas, Pak Edos. Hampir tidak ada bedanya dengan buatan ahli teh kota ini di jaman dulu."

Edos tersenyum lega, ia sangat takut jika teh buatannya tidak dapat menyenangkan sahabat lamanya itu.

Ia mengatakan bahwa ia pernah bersua beberapa kali dengan Daeyu. Sejak dikenal oleh orang-orang yang pernah membicarakannya, Edos tahu bahwa ia pasti akan bertemu lagi dengan perempuan dari dimensi lain itu. Edos selalu berusaha menyenangkan setiap orang yang memiliki kemampuan luar biasa. Dan itu juga karena orang-orang seperti itu pernah membantunya ketika dalam kesulitan.

Daeyu seperti yang telah dikenal Sal, masa lalu dan kehidupannya seiring dengan begitu sering perempuan itu menghilang di Versie. Orang menganggap ilmunya telah setingkat dengan pertapa yang telah pergi dari Versie dan entah di mana kini rimbanya. Pertapa itu bernama Saviozo Membrani, dipercaya bisa membuka pintu antar dunia dan sama seperti Daeyu. Kekuatan Daeyu bisa mewujudkan apa yang mampu dilakukan Saviozo Membrani.

Hal yang sama dipercaya oleh Edos, Daeyu pernah bepergian ke masa lalu dan mengetahui banyak hal dari makanan sampai hal kecil di masa lalu. Itulah mengapa teh buatannya bisa diketahui rasa dan aromanya sama dengan apa yang pernah ia rasakan di masa lalu. Sal pernah membahas tentang ilmu dan kebiasaan Daeyu pada minum teh. Kata Daeyu, teh membuatnya merasa tenang dan lebih kuat. Hal sama yang selalu biasa dimakan oleh Sal yakni Tagu. Tagu adalah Tahu, Tofu istilah lainnya. Makanan yang berbahan dasar kacang tanah itu adalah hal yang biasa dimakan dan dijadikan teman minum Sal.

"Kau membuatkan wedang yang aku minta?" Tanya Daeyu.

Edos tersenyum, "untuk muridmu? Aku sudah mempersiapkannya."

"Bagus, bawa sini. Aku juga ingin satu mangkuk."

"Wedang?" Tanya Sal, sambil menoleh pada Daeyu.

"Makanan khas, makanan tradisional. Kalau tahunya di sini biasa dimasak dengan minyak kelapa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun