Mohon tunggu...
Thomy Satria (tomisteria)
Thomy Satria (tomisteria) Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Munaroh Hantu Junkies

6 November 2024   08:39 Diperbarui: 11 November 2024   11:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ga cocok Jonathan. Kita ganti namanya jadi Leonardo aja gimana, Ti?" usul Maimunah ke Tiara.

"Jangan Mai! Terlalu keren. Park Seo Hyun aja." bantah Tiara.

"Hahaha.. Amit-amit kagak cocok! Hahahahah.." tolak Maimunah terbahak-bahak.

Masmuji membelai rambut Bianca yg disurup arwah Munaroh dan berkata: "Gue bisa bantu lu apa? Bilang aja Mun. Kita pasti bantu."

"Kita? Elo aja kaleee!" sahut mereka bertiga serentak.

"Sebenernya, gue mati bukan karena OD, tapi di racun. Pil ekstasi yang gue beli kayaknya dituker sama kapur barus sama pengedarnya. Dia bilang itu jenis baru." Munaroh bercerita.

"Eh goblok! Dan lu percaya aja? Idung lu ga bisa ngebedain baunya, Mun?" tanya Masmuji tak habis pikir.

"Gue udah sakau Mas, jadi udah gak peduli. Langsung gua tenggak aja." bantah Munaroh.

"Eh goblok lagii!! Jadi lu mati gara-gara minum kapur barus? Pantes nafas lu wangi lemari pakaian emak gue!" Masmuji akhirnya mengerti kenapa Maimunah jadi arwah penasaran.

"Tolong taruh kapur barus di atas kuburan gue Mas. Soalnya sekarang mata gue cuma bisa nemuin kuburan gue kalo diatasnya ditaburin kapur barus." pinta Munaroh.

"Lah nyari kuburan pake idung lu?" Maimunah menyela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun