"Ajarin aku ya bang. Sekarang aku juniormu. Ini ada sesajen buat tanda jadi. Hehehe." Bagas menyodorkan rokok Esse Double Change kesukaan Yono.
"Anijim wokok mahaaaw! Ah ga pewwu wepot Gas. Jadi enak gua." Sahut Yono sambil mengantongi rokok itu.
-----
Yono senang Bagas cepat belajar. Pekerjaan Yono jadi terasa lebih ringan karena Bagas bisa diandalkan tanpa perlu diajarkan dengan susah payah. Bahkan Yono jadi bisa lebih banyak santai. Bagas menghandle pekerjaan dengan baik, dan tidak keberatan jika beban kerjanya jadi lebih banyak karena mengerjakan limpahan tugas dari Yono.
Bagas pernah hampir dipecat karena terlibat kasus pencurian inventaris kantor bersama rekan se tim nya. Tapi karena bantuan orang dalam,-- siapa lagi kalau bukan Bang Rizal,-- Bagas selamat dengan surat resign, sementara rekan se timnya di pecat secara tidak hormat dan tanpa pesangon.
Yono tau kasus itu tapi awalnya tidak peduli. Tapi sejak mendengar kabar dirinya yang akan dimutasi dan digantikan Bagas, Yono mulai berubah menjadi arogan dan selalu menyudutkan Bagas.
"Anjing, wupanya aku mau dibuang?! Kau masuk kesini buat gantiin aku ya anjing!" Bisik Yono disela pekerjaanya.
"Bang Yono tau dari siapa?" Selidik Bagas pura-pura tidak tau
"Semua oang udah tau anjing!" Bentak Yono masih sambil berbisik. Dan tangannya mendorong kepala Bagas tanpa sempat mengelak.
"Aku juga baru tau Bang, dari kamu" Bagas membela diri
"Bacot, kalo benewan aku di mutasi, aku bongkaw aib kau di PT lama. Kau hawusnya udah di bwackwist anjing! Bisa-bisanya kau kewja di sini wagi." Ancam Yono.