Mohon tunggu...
Thomy Satria (tomisteria)
Thomy Satria (tomisteria) Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ta'aruf Pendosa

2 November 2024   19:07 Diperbarui: 10 November 2024   19:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sepertiga malam Vino berdo'a: "Ya Allah, bukan penolakan yang terjadi sampai tiga kali ini yang membuatku sendu. Tapi Engkau ya Allah. Bermain tangan dengan kesulitan-kesulitan sebelum mendatangkan kemudahan. Ini bukan kali pertama Engkau mempersulitku, sehingga aku sudah mengerti cara-Mu ber-skenario dalam hidupku. Aku hanya ingin menyeru padaMu ya Allah."

Kali ini Vino mulai terisak pasrah: "Aku ikhlas, aku ridho dengan ketetapanMu padaku. AnugerahMu terlalu agung, sehingga sudah cukup jadi penghalang dari jatuh ku kedalam perangkap keluh kesah meratapi kesedihan. Aku hanya ingin berlindung dari amarahMu; karena yang aku tau; diriku ini hanyalah hamba penuh dosa yang selalu dihantui ketakutan akan murkaMu. Ya Allah, aku sudah siap menikah. Aku ingin mendapatkan istri dengan jalur ta'aruf yang sesuai syariatMu. Sekalipun kali ini Engkau datangkan wanita yang buta, bisu, tuli, atau dengan kecacatan yang lebih berat lagi. Aku nyatakan padaMu aku sudah siap menerimanya dengan suka rela dan senang hati."

---

Vino, pria mapan berusia 33 tahun. Mantan playboy bejat itu sudah melajang selama 5 tahun. Meninggalkan drama pacaran sejak putus dari Tiara, mantan terakhirnya.

Bukan karena Tiara wanita yang spesial juga. Tapi ada satu peristiwa yang membuat Vino akhirnya menyadari akibat destruktif dari perilaku manipulatifnya dalam bercinta.

Siang itu seorang gadis cantik berkerudung, sedang berbicara empat mata dengan Vino di ruang kerjanya. Gadis itu berdiri dan Vino berlutut. Fika, asisten Vino hanya bisa mengintip dari balik dinding kaca; terhalang tirai yang sedikit terbuka; tanpa bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

"Pantas saja web series di channel youtube nya mengangkat tema anak remaja yang jatuh cinta sama om-om ya? Bayangkan bagaimana jadinya jika netizen tau pemilik channelnya dulu adalah si om-om itu?" ancam Neyna dengan sinis.

"Neyna ..."

Ucapan Vino segera di sela Neyna; menegaskan dia belum diberi kesempatan untuk menjawab. 

”Kau itu ...” kali ini Neyna menghela nafas lebih dalam. Dia benar-benar ingin berteriak dengan bentakan yang akan menghancurkan pria hina di hadapannya ini.

"Kau itu hanya PEDOFIL ANAK YATIM!! Bahkan Rasulullah pun sudah tidak sudi menatap wajahmu! Aku bersumpah bahkan seluruh umat manusia di padang mahsyar akan melihat aibmu dan mengutuk mu sebagai ahli neraka paling hina!!" bentak Neyna berurai air mata.

Vino tersungkur memegang kaki Neyna, memohon kemaafan dengan ingus yg sudah meler ke bibirnya. Jelek sekali wajah terisak memohon dari youtuber terkenal itu.

"Neyna, apa mau mu? Tidak, bukan! Maksudku, apa yang bisa ku lakukan? Tidak, bukan! Maksudku, apapun akan ku lakukan demi mendapatkan kemaafanmu, Neyna! Kumohon ampuni aku!" Vino memohon tanpa mempedulikan apapun selain ke lapangan hati Neyna memaafkannya.

"Masih bisakah kau menikmati semua ini? Populer, berkecukupan, dihormati? Semua yang diimpikan orang sudah kau dapatkan. Sementara kehinaan itu masih membusuk dalam dirimu!" pertanyaan itu makin menyudutkan Vino kedalam perasaan terhina tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Neyna, ampuni aku. Kumohon, jangan hukum aku seperti ini. Aku takkan sanggup, Neyna. Kumohon."

"Tau kah kau bagaimana trauma yang telah aku lalui? Tatapan buruk yang telah aku terima? Ketakutan demi ketakutan yang terus menghantuiku? Aku telah rusak dan itu semua karena kau! Sekarang terimalah kelanjutan hidupmu tanpa kata ampunan dariku!" Neyna telah selesai menumpahkan semua kepedihannya. Lalu berbalik dan melangkah cepat meninggalkan Vino yang tergeletak; terisak memelas; tanpa bisa menghentikan Neyna.

Fika datang sembari menyodorkan sekotak tisu beberapa saat selepas Neyna pergi.

"Dia siapa, Bos? Sampai meeting kita harus anda tunda demi memberinya waktu bicara empat mata?" selidik Fika.

"Dia adalah kegelapan masa laluku." jawab Vino gemetar sambil membersihkan wajahnya dengan tisu. Lalu pergi ke ruang meeting dengan fokus yang sudah kacau.

Vino acap terlambat merespons pertanyaan dari klien. Tatapannya kosong; ekspresinya sendu; matanya masih bengkak. Meeting pun hanya berlangsung canggung tanpa hasil yang jelas.

---

Neyna, sosok yang telah 9 tahun hilang dari kehidupannya itu; muncul kembali; di kala Vino sedang di puncak kepopulerannya sebagai youtuber. Mengingatkan kembali dosa terbesar di masa lalunya.

Seolah tak ada gunanya ruangan kerjanya tadi kedap suara. Bagi Vino sama saja dengan semua telinga manusia sudah mendengar aibnya atau belum. Vino benar-benar hancur mengingat keburukan terbesarnya akan dibuka di akhirat nanti.

Mengingat Vino sudah mulai belajar lebih dalam tentang agamanya. Dia paham sekali betapa Rasulullah sangat memuliakan anak yatim. Dan sekarang dirinya adalah pezina anak yatim.

Sekalipun Neyna mengampuninya. Apakah Rasulullah juga mau memaafkannya? Seolah tatapan kebencian dari Rasulullah masih dan akan terus mengarah kepadanya; tanpa ia bisa bersembunyi darinya. Ah, tidak. Benar kata Neyna. Ini lebih dari tatapan benci, bahkan melihat wajahnya pun Rasulullah sudah takkan sudi.

---

Perbuatan nista itu terjadi ketika Vino berusia 19 tahun dan Neyna 11 tahun. Vino memanfaatkan kepolosan Neyna. Vino dengan rayuan manipulatifnya telah mendapatkan keperawanan Neyna. Lalu meninggalkan Neyna begitu saja setelah Vino mendapatkan pacar baru.

Neyna yang malu dengan aibnya juga tidak pernah bercerita kepada siapapun. Tapi dendamnya tak pernah hilang. Sampai gadis cantik yang kini berumur 20 tahun itu mendapatkan kesempatan untuk menghancurkan perusak masa depannya itu.

Ya. Perasaan bersalah Vino sudah cukup bagi Neyna. Cukup untuk melihat pria bajingan itu berdiri dipuncak karirnya tanpa bisa nyaman lagi menikmati hasil dari kesuksesannya itu.

Setelah melemparkan bentakan epic di ruang kerja kedap suara itu, Neyna merasa sedikit puas walau dendamnya yang menyala; hanya redup menjadi bara; dan takkan pernah padam menjadi arang ataupun abu.

---

Vino sudah mengakhiri hubungannya dengan Tiara. Tiara juga sama, sering gonta ganti pasangan dan dengan mudah menerima keputusan Vino untuk berpisah.

Berkali-kali Vino mencoba mencari keberadaan Neyna tapi hasilnya nihil. Vino hanya berhasil menemukan akun medsos seorang teman Neyna bernama Siska tapi tidak bisa mendapatkan alamatnya. Siska cenderung menghindar dan tidak mau terbuka tentang keberadaan Neyna.

Bahkan Neyna sendiri tidak punya akun media sosial untuk sekedar Vino stalking dan mengumpulkan informasi. Vino semakin kacau.

---

Benar saja, tujuan Neyna berhasil. Vino tidak menikmati kesuksesannya lagi. Perasaan bersalah membuatnya hanya menginginkan kemaafan Neyna. Gemerlap dunia dan kepopuleran tidak ada harganya lagi dimatanya.

Vino kehilangan gairah mengelola channel youtube nya dan menyerahkan begitu saja channel itu kepada pihak manajemen. Sepenuhnya keluar dari dunia youtuber, Vino pindah bekerja sebagai sebagai editor video di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang periklanan.

---

Lima tahun kemudian. Vino hanya seorang mantan pendosa yang sedang mencoba jalur taaruf untuk mendapatkan pasangan hidup. Menyebarkan CV dengan bantuan keluarga besarnya.

Vino sudah melakukan tiga kali pertemuan keluarga dengan wanita yang tertarik padanya. Semua berujung penolakan. Penolakan terjadi karena Vino membuka aibnya sendiri di setiap sesi pertemuan keluarga.

"Sebelum pihak wanita memutuskan untuk menerima atau menolak saya. Sebelum kita berlanjut ke tahap lamaran. Saya ingin anda semua yang hadir dalam pertemuan keluarga ini tau ..." Vino menghela nafas panjang dan berkata: "bahwa saya dulunya adalah PEDOFIL ANAK YATIM!" tegas Vino dihadapan orang tua pihak wanita.

Sontak membuat keluarga pihak perempuan terkejut. Setiap taaruf berujung kehebohan. Membuat semua orang yang awalnya kagum, berubah memandang jijik kepada Vino.

Satu hari jeda istikharah, seperti biasa dalam rangkaian proses taaruf. Besoknya pihak keluarga wanita mengirim kabar penolakan secara halus. Vino sudah siap untuk itu.

---

Hingga suatu hari Siska datang membawa sebuah amplop.

"Jangan bilang kalau ini ..."

"Iya, ini CV dari Neyna. Dia hanya memberi satu syarat, jangan mengungkit aib masa lalumu lagi di sesi pertemuan keluarga nanti. Tolong kau ingat itu!" perintah Siska dengan sinis.

"Neyna tau darimana? Ah tidak, maksudku senangnya Neyna diam-diam masih memantau kehidupanku yang hina ini." jawab Vino sumringah.

"Aku tidak mengerti kenapa Neyna masih memberimu kesempatan. Ah, sudahlah. Memikirkan kalian hanya membuatku semakin kesal!" ujar Siska sarkas. Lalu berbalik pergi meninggalkan Vino sendirian tanpa berpamitan.

Siska masih menganggap rendah Vino. Tapi Vino sudah tidak menghiraukan itu lagi. Dia hanya berpikir untuk mensyukuri berita besar ini dengan sholat sunnah dua raka'at.

Usai sholat sunnah. Vino tak kuasa menahan tangisnya sembari memegang amplop CV Neyna. Setelah dibuka, ternyata CV itu tidak berisi tentang biodata lagi seperti CV taaruf pada umumnya. Hanya sebuah pesan, berisi kata-kata yang membuat isak tangisnya makin menjadi:

"Aku sudah memaafkanmu."

Jawaban do'a di sepertiga malam itu telah menjadi keajaiban besar bagi Vino. Dia hanya meminta Allah mendatangkan wanita penyandang disabilitas. Tapi Allah menjawab dengan peluang penebusan dosa yang selama ini dia impikan demi ketenangan hidupnya.

"MasyaAllah! Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!" Vino bersujud syukur terisak tapi dadanya terasa lapang. Vino tidak tau harus berkata apa lagi selain memuji kebesaran Allah. Sampai dia tertidur diatas sajadahnya.

-----

Ini adalah cerpen yang aku buat dadakan kemudian aku poles lagi dan posting di kompasiana.

Cerpen ini bermula dar ide cerita yang diberikan teman Threads ku yg juga youtuber: @raunalyra

https://www.threads.net/@raunalyra

Terimakasih idenya kak, semoga kita bisa nulis bareng lagi ya.

@tomisteria

https://www.threads.net/@tomisteria

Payakumbuh

02 Nov 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun