Mohon tunggu...
Prof. Thomas Pentury
Prof. Thomas Pentury Mohon Tunggu... Ilmuwan - Guru besar Bidang Ilmu Statistika Multivariat

Ketua Jurusan Matematika Fakultas MIPA pada Universitas Pattimura, 2004-2006 Ketua Badan Kerjasama Universitas Pattimura, 2006-2007 Sekretaris Badan Penjamin mutu Universitas Pattimura, 2007-2008 PJS Sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Pattimura, 2008 Dekan Fakultas MIPA Universitas Pattimura, 2008-2011 Rektor Universitas Pattimura, 2012 – 2016 Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, 2017 - Desember 2021

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Memurnikan Logika Publik

9 Juni 2023   23:45 Diperbarui: 12 Juni 2023   08:27 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Photo Oleh Oksaly on Evanto Elements)

Kelima adalah melawan retorika manipulatif. Pemurnian logika publik membantu kita  mengidentifikasi dan melawan retorika manipulatif yang digunakan untuk mempengaruhi opini publik. Dengan memahami argumen yang logis dan valid, individu dapat lebih berhati-hati terhadap strategi retorika yang bertujuan untuk mengelabui atau memanipulasi opini publik. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih bebas dari pengaruh manipulatif dan lebih berdasarkan pada informasi yang akurat dan rasional.

Pemurnian logika publik merupakan upaya kita bersama untuk menjaga ruang publik yang lebih rasional, demokratis, inklusif, yang tentunya didasarkan pada argumen yang kuat dan rasional. Dalam konteks ini , kita dapat menjamin bahwa pemurnian logika publik dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan pengambilan keputusan publik yang lebih baik.

Semoga menjadi perenungan bersama...

Tulisan ini merfleksikan Peringatan Hari Lahir Pancasila....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun