Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membedah Strategi PDIP Membangun Rezim PDIP yang Kuat

14 September 2020   14:08 Diperbarui: 14 September 2020   14:19 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : jateng.tribunnews.com

Hanya satu yang saya takutkan : Jangan terlalu lama berkuasa, dengan tujuan agar jangan terjadi tirani dan juga perlu penyegaran ide dan gagasan untuk membangun bangsa ini. Bilapun tahun 2024 PDIP sebagai Partai masih memenangkan Pemilu, sebisa mungkin jangan terlalu dominan, tetaplah di sekitar 20 persen agar jangan terlalu kuat.

Oleh sebab itu,tugas kita bersama untuk menjaga demokrasi ini agar terus bisa seperti saat ini. Sebab tanda-tanda otoriter mulai tercium dari beberapa hal pernyataan yang dilontarkan oleh elite PDIP misalnya seperti pernyataan Puan Maharani tentang Sumatera Barat. Pernyataan itu menjadi tidak produktif bagi bangsa ini.

Partai politik seperti Golkar, Nasdem, Gerindra dan Demokrat harus menyadari strategi PDIP ini dalam membangun rezim mereka. Parpol lain, meski dalam koalisi Jokowi -- M. Amin haruslah terus bekerja keras untuk menghalau dominasi PDIP tahun 2024 ini. Bila kita lalai, maka PDIP akan berhasil membangun rezim berkuasanya lebih lama lagi.

Perlu juga dicatat bahwa tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan PDIP sebagai partai yang memanfaatkan atau menggunakan semua lembaga untuk memenangkannya. Bukan itu yang saya maksud, tetapi saya mengajak masyarakat untuk membedah strategi itu, agar semua pihak dapat mengawasi lembaga secara bersama-sama.

Kepolisian, Kejaksaan, TNI, BIN, ASN adalah milik kita bersama dan asset Negara ini, tetapi oknum-oknum itu, tentu punya kecenderungan politik secara pribadi. Posisi dan jabatan mereka rawan untuk disalahgunakan demi kepentingan politik.

Itu yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Salam kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun