"Banyak wisatawan itu pergi ke tempat wisata yang memang padat, sebutlah kayak Malioboro, Borobudur, dan lainnya. Tapi banyak yang ga tahu kalau ada tempat wisata lain kayak situs Kota Gede, Warung Boto, dan lainnya karena minimnya akses. Jadi ya dari MOANA Bike Tour kita berusaha menjawab tantangan itu supaya pariwisata lain bisa hidup," tutur Anita.
Dengan mengusung konsep sustainble tourism yang mengedepankan prinsip people, profit, dan planet, MOANA Bike Tour kemudian dalam praktiknya tidak hanya mengedepankan sepeda dan bersepeda sebagai nilai jual komersilnya, namun juga mengedepankan kerifan lokal dengan memberdayakan dan melibatkan peran serta masyarakat, seperti tur bersepeda ke rumah para pengrajin jamu, pengrajin tempe, kegiatan belajar huruf Jawa atau hanacaraka, dan lainnya.
Tujuan pelibatan dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari rute tur bersepeda ini dimaksudkan agar mampu memberikan pengalaman baru bagi pelancong perihal pariwisata Yogyakarta yang kenyataannya memiliki begitu banyak hidden gems dan tidak hanya sekadar "itu-itu saja," di samping untuk semakin menciptakan eksositem bisnis yang adil bagi masyarakat lokal secara ekonomi, adanya pengenalan keraifan lokal, dan upaya penyelamatan lingkungan hidup. Â
Dari pengalamannya selama tiga tahun membesarkan MOANA Bike Tour bersama Alfat, Anita mengakui jika dirinya sudah bisa melihat berbagai dampak positif yang dirasakan pada masyarakat. Anita mengakui kaget dengan pencapaiannya, sebab menurutnya agak cukup sulit untuk menerapkan konsep dan prinsip turisme yang demikian di Yogyakarta. Namun, dari pengalamannya Anita justru belajar bahwa semuanya bisa mungkin terjadi
"Selama 3 tahun mengusung konsep tur kayak gini, saya bisa lihat ada banyak banget manfaat untuk masyarakat sekitar. Misalnya kayak pengarajin jamu itu, mereka yang tadi cuman bisa dapat penghasilan yang ga nentu sekarang justru bisa dapat keuntungan sampai 3 juta karena tur sepeda itu dan banyak yang akhir pesan untuk jadi oleh-oleh," tutur Anita.
Ada sebuah keunikan yang diusung dalam model bisnis MOANA Bike Tour. Salah satu keunikan tersebut adalah mengajak masyarakat sekitar untuk menjadi bagian dari MOANA Bike Tour, dengan menyewakan sepeda yang mereka punya untuk digunakan bagi para turis yang ingin bersepeda melewati rute wisata MOANA Tour Bike. Cara ini menurut Anita diterapkan untuk semakin mendekatkan dan mengakrabkan turis dengan kearifan lokal yang dimiliki.
Dengan ide kreatif yang dibarengi dengan tujuan untuk menghidupkan kekuatan ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta menjaga lingkungan hidup secara berkelanjutan, pada akhirnya setelah tiga tahun berjalan, MOANA Bike Tour berhasil memperoleh penghargaan berupa peringkat pertama dari TripAdvisor kategori Best Outdoor Activities. Selain itu, saat ini MOANA Bike Tour telah berhasil menarik minat pelancong dari Eropa seperti Jerman dan Belanda.
Di hari jadinya yang ketiga di tahun ini, MOANA Tour Bike menggelar kegiatan bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik (anak penyu). Berdasarkan keterangan dari Anita, acara bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik ini diselenggarakan karena selaras dengan filosofi dasar mereka dan sebagai wujud untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat agar semakin memahami, mencintai dan melestarikan lingkungan hidup tempat di mana mereka tinggal.
Selain itu, tujuan lain dari acara bersih-bersih pantai ini untuk menumbuhkan kesadaran terhadap penggunaan plastik yang berlebihan, yang akhirnya selalu bermuara ke laut.Â
Karena MOANA Bike Tour mengusung filosofi samudra, maka menurut Anita, acara yang diselenggarakan pada Sabtu, 26 Juni 2022 kemarin yang berkolaborasi dengan Aksi Konservasi Yogyakarta (4K.Yogyakarta) selaku organisasi konservasi penyu Pantai Pelangi, selaras dengan semangat filosofi mereka.