3. Bumbu Khas Kuliner Dayak
Bagi masyarakat Dayak, ada sekitar tiga jenis bumbu yang sangat umum digunakan dalam setiap masakan. Ketiga jenis bumbu itu adalah daun mekai, terung asam dan tempoyak.Â
Kalimantan, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, yang juga banyak di diami oleh para penduduk Melayu seperti halnya Sumatra, memang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh durian dan tempoyak. Namun, ada dua bumbu yang unik dan tidak bisa ditemukan selain di tanah Dayak.
Dua bumbu itu adalah daun mekai dan terung asam. Daun mekai adalah salah satu bumbu yang paling unik menurut penulis. Pasalnya, daun mekai sering disebut oleh masyarakat Dayak sebagai daun micin atau vetsin.Â
Dipanggil demikian, karena fungsinya memang digunakan sebagai bahan penyedap masakan dan rasanya hampir mirip seperti micin. Daun mekai telah laama digunakan oleh masyarakat Dayak secara turun temurun.
Selain berfungsi sebagai penambah rasa pada masakan, daun mekai juga digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap pada masakan. Fungsinya hampir mirip seperti daun kunyit.Â
Daun mekai adalah tanaman liar yang tumbuh berlimpah ruah di pendalaman hutan Kalimantan. Daun mekai tidak mengenal musim. Daun ini tumbuh sepanjang tahun dan bisa digunakan kapan saja, tergantung dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Selain digunakan untuk memasak, daun mekai juga dijual oleh masyarakat Dayak, sebagai bumbu kering atau bumbu segar. Daun mekai kering paling banyak digemari. Selain karena fungsinya yang sangat praktis ketika digunakan saat memasak, daun mekai kering juga dapat disimpan jauh lebih lama.Â
Ada satu syarat ketika akan memilih daun mekai terbaik. Daun mekai terbaik, adalah daun mekai yang sudah tua, karena daun mekai tua memiliki rasa umami yang sangat kuat.
Selain daun mekai, ada juga terung asam. Terung asam atau terung Dayak atau kerurang, umumnya diolah oleh masyarakat Dayak sebagai hidangan seperti sayur asam dan ikan sungai bumbu kuning.Â