Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saatnya Podcast untuk Kompasiana

11 November 2020   08:00 Diperbarui: 8 Desember 2020   20:46 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah konten podcast, podcaster atau sang kreator podcast juga sangat mempengaruhi daya pikat pendengar terhadap sebuah konten yang disajikan. Podcaster dengan latar belakang sebagai pengusaha/entrepreneurs memiliki tingkat persentase ketertarikan dari masyarakat yang cukup tinggi, yakni sebesar 65,34%.

Disusul oleh para podcaster dari kalangan selebriti sebesar 53,33%. Yang cukup mengagetkan adalah dari kalangan ekspertis yang ada di peringkat ketiga, sebesar 52,14%. Oke, itu adalah trend podcast di Indonesia. Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah seberapa menguntungkannya podcast untuk Kompasiana? 

Pertama, kita sepekati bersama, bahwa Spotify menjadi platform pemutar lagu terpopuler yang digunakan saat ini.

Kedua, penulis mengajukan sebuah pertanyaan dasar mengenai berapa banyak jumlah pendengar podcast di Indonesia yang menggunakan platform Spotify? Seperti yang dikutip dari Kompas.com (2/5/2020), jumlah pelanggan berbayar Spotify berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama (Q12020), tercatat ada sekitar 130 juta. Spotify selain mengumumkan jumlah pengguna berbayar, di satu sisi juga mengumumkan data jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU).

Pada kuartal pertama tahun 2020, jumlah MAU Spotify tercatat meningkat sebesar 31%, dengan angka pengguna aktif bulanan sebesar 286 juta. Tingginya jumlah pengguna aktif bulanan Spotify di seluruh dunia ternyata membawa angin segar bagi jumlah pendengar podcast di Indonesia yang dikabarkan mengalami peningkatan pesat. Dilansir dari Bisnis.com (8/6/2020), Spotify’s Head of Studios for Southeast Asia, Carl Zuzarte, menyebutkan bahwa Indonesia adalah pasar potensial.

Spotify Asia Tenggara, mencatat Indonesia memiliki lebih dari 20% pengguna Spotify yang mendengarkan podcast setiap bulannya. Carl Zuzarte, menerangkan bahwa prosentase ini nilainya sangat tinggi, bahkan melampaui dari rata-rata pendengar podcast secara global. 

Data lain dari Kumparan.com (28/5/2020), menyebutkan mayoritas menyukai konten bertema komedi, hiburan, horror, dan konten lainnya yang bisa didengarkan pada malam hari sebelum tidur.

Selanjutnya, penulis akan menjabarkan kekuatan yang dimiliki oleh Kompasiana, mulai dari jumlah pageviews/bulan dan jumlah pengunjung unik (unique visitor)/bulan. Dilansir pada halaman “Tentang Kompasiana”, pada bagian Statistik Kompasiana, per bulan Desember 2017, Kompasiana tercatat memiliki sekitar 26 juta pageviews/bulan dan 13 juta unique visitor/bulan. Jumlah ini belum ditambah dengan total jumlah Kompasianer yang terdaftar.

Salah satu layanan Podcast yang ada di Spotify |theverge.com
Salah satu layanan Podcast yang ada di Spotify |theverge.com

Jumlah tersebut mencapai 560,865 Kompasianer per Juli 2020 (microsite.kompasiana.com, 2020). Jika ditelaah, angka pageviews, unique visitor dan jumlah pengguna Kompasiana boleh dikatakan sangat besar untuk sebuah media sosial berbasis blog dan publikasi online. Selanjutya, disini penulis akan menjelaskan dimana letak keuntungan bagi Kompasiana jika membuat sebuah produk podcast.

Berdasarkan data yang sudah dijabarkan diatas, Spotify memiliki jumlah pendengar aktif bulanan sebesar 286 juta. Dari 286 juta pengguna aktif bulanan Spotify di seluruh dunia, 20% diantaranya adalah penikmat konten podcast di Indonesia pada tahun 2020. Jika dikalkulasikan, maka totalnya ada lebih dari 57,2 juta orang Indonesia yang mendengarkan podcast setiap bulan. Sekarang kita lihat jumlah pageviews/bulan Kompasiana pada tahun 2017, yakni sebanyak 26 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun