Hah.
Oh tidak. Tolong jangan buat saya kabur. Sebentar lagi aka nada proklamasi cinta. Jadi tolong dukunglah saya" sambil memohon ia mengobralkan kepolosan di wajahnya.Â
Proklamasi cinta. Oh yaya. Tantang Hana ya bro?"
"Yap kau benar sekali"
"Semoga beruntung"
*********
Matahari hampir terbenam, dan Latihan pun usai hari ini. para pelatih dan beberapa anggota lain mengemas perlengkapan sedangkan yang lain bergegas menuju parkiran. Baginda segera menghampiri sahabatnya untuk segera pulang karena sebentar malam akan ada juga acara di kempung sebelah. Di susulnya juga Hana yang memang pada dasarnya tidak mengetahui apapun tentang skenario yang telah dirancang oleh sahabat Baginda. Sementara dari kejauhan, ia telah mengumpulkan segudang keberanian untuk segera memproklamirkan cintanya dan lepas bebas dari andaikata. Sore ini ia akan merubah andaikata menjadi hendaknya. Selain agar lepas dari perkara andaikata, ia juga akan bertekat untuk membebaskan diri dari propaganda yang lahir dari hati dan kepalanya. Ya sore ini. bukan lagi esok. Lusa atau nanti tapi sore ini, sekarang ini.
      Halo. Selamat sore Hana"
      Ya selamat sore"
"Apakah ada yang bisa saya bantu? Oh kamu temannya baginda ya? Itu baginda" sambil mengarahkan telunjuknya pada Baginda dikejauhan yang juga baru tersadar jika sahabatnya hendak melancarkan niatnya.Â
Tidak. Saya hanya ingin kamu berkerja sama dengan saya atau kalau kau tidak bersedia, tolong kembalikan hati yang sudah kau rampok dari saya"Â