"Terkena serangan ini sama saja dengan berlari menabrak peluru tank berkecepatan sangat tinggi. Artinya, cari mati!" teriak Fauzi.
"Apa??" Rainer kaget mendengarnya, ia hampir tidak bisa melihat gerakan Fauzi. Tapi untung saja, ketika tinju Fauzi hampir menghantamnya, ia punya refleks yang bagus untuk mengelak. Ia yang melihat sekilas gerakan Fauzi segera melompat ke kanan.
Ketika mendarat di tanah, kaki Fauzi terseret beberapa langkah.
Sorak sorai para penonton terdengar begitu nyaring.
"Kau cuma beruntung, kucing kampung!!" teriak Fauzi. Ia kemudian kembali melakukan gerakan meluncur seperti sebelumnya.
Teknik itu Fauzi dapatkan dari belajar silat ke banyak perguruan. Setelah sekian lama belajar, ia mempelajari apa yang terkuat di bumi ini. Awalnya, ia kira hewan buas. Tapi, pikirannya tercerahkan. Hingga akhirnya, ia menyadari kalau 'senjata' lah yang paling kuat di bumi. Ia pun menciptakan gaya 'Hantaman Baja' dan terus ia asah selama bertahun-tahun.
Rainer kembali mengelak dari Hantaman Baja milik Fauzi. Kali ini melompat ke kiri.
Fauzi tetap tidak menyerah. Ia kembali mengeluarkan jurus Hantaman Baja-nya.
Saat itu, Rainer mendadak ingat apa yang pernah dikatakan gurunya di 'Perguruan Naga Harimau'.
-Flashback-
"Rainer, jika sebongkah 'tahu' dilemparkan ke wajahmu, apa rasanya sakit?" tanya guru Rainer. Seorang pria tua berkumis dan berjanggut panjang dengan tubuh yang luar biasa kekar.