Cincin tersebut bersinar dan menciptakan sebuah celah seperti pintu yang terbuka. Bhatara masuk ke dalamnya, diikuti oleh Rainer.
Rupanya itu adalah sebuah goa yang disekitarnya tumbuh banyak sekali tanaman obat. Ada yang berwarna hijau, putih, biru, oranye, hitam, merah, dan lain-lain. Dari pertama belajar kultivasi, Rainer mengenali beberapa tanaman obat yang ada disana.
Bhatara membawa Rainer ke salah satu ruangan di goa itu. Ruang tersebut seperti dekorasi layaknya rumah, namun dengan perabotan yang terbuat dari kayu dan batu, lengkap dengan tempat meracik obat. Bhatara menghampiri tempat meracik obat itu dan mengambil salah satu 'cawan' yang terdapat tanaman obat hitam dan merah yang sudah dihancurkan. Setelah menyuruh Rainer membuka baju dan perbannya, Bhatara mengoleskan tanaman tersebut ke dada Rainer. Secara ajaib, dada Rainer yang memerah kembali normal. Dada serta beberapa bagian tubuh Rainer yang sakit seketika pulih.
Rainer terkejut. "Ini tanaman apa namanya? Kalau yang ini aku belum pernah melihat."
"Ini Racikan Obat Surgawi. Tidak ada di dunia manusia. Luka apa saja bisa disembuhkan dalam waktu singkat dengan obat ini," jawab Bhatara yang kemudian tersenyum.
"Lalu, kapan kita mulai latihannya?" tanya Rainer.
"Hari ini," jawab Bhatara. "Ayo, ikut!"
Bhatara mengajak Rainer ke sebuah hutan yang agak jauh dari goa itu. Kemudian, Bhatara mendekati sosok 'manusia harimau' kekar bertanduk 'naga' bernama 'Saka'. Bhatara bilang kalau Rainer ingin mencapai kultivasi level Gold dalam waktu singkat. Bhatara pun mempersilahkannya. Kemudian, setelah sedikit berbicara dengan Saka dan Rainer, latihan pun dimulai. Rainer harus bisa merobohkan Saka dalam waktu 7 hari, dan tentunya ada waktu istirahat meski sangat singkat, tergantung keputusan Saka. Dan, 7 hari di hutan bernama 'Hutan Naga Harimau' itu sama dengan 7 menit di dunia nyata. Dalam duel ini, Rainer dilarang menggunakan kemampuan 'Mata Dewa' yang baru ia dapatkan.
Rainer yang tangan serta kakinya diberi pemberat 10 kilo terus menyerang Saka dengan gerakan tangan dan kakinya yang membentuk berbagai jurus beladiri yang ia pelajari. Beladiri yang Rainer pelajari sudah tingkat 'ekstreme'. Tapi, ia tetap tak bisa merobohkan Saka. Sampai akhirnya, Saka menyerang balik Rainer. Pukulan Saka di tangan, dada, kepala, serta kaki Rainer, membuat tulang Rainer 'retak', dan ia pun roboh.
"Baiklah, istirahat 5 menit," ucap Saka, lalu ia pergi.
Rainer meringis kesakitan, tak kuasa menahan rasa sakitnya. "5 menit katanya? Baiklah, mula-mula aku harus mencari makanan. Akh!"