Setelahnya, mereka berdua pun salin bertukar serangan fisik berupa pukulan serta tendangan dan juga beberapa tangkisan dan elakan. Dan, beberapa setelah itu, Draken yang melihat bagian atas Dragon yang tak ada pertahanan langsung melompat, menendang kepala yang disusul dada Dragon hingga Dragon terlempar beberapa meter.
Dragon kembali bangun, lalu mengepal kuat tangan kanannya hingga tangan kanan tersebut dilapisi cahaya terang. Sementara Draken, melakukan hal yang sama, hanya saja, Draken tangan kiri dan yang menyelimutinya adalah petir biru.
"Tinju Naga Sakti!" Dragon langsung melepaskan pukulannya ke depan yang membuat cahaya di tangannya meluncur dan berubah menjadi Naga.
"Tinju Naga Halilintar!" Draken melepaskan tinju petirnya ke arah Dragon dan petir tersebut berubah menjadi Naga yang dilapisi petir biru.
Dan...
KABUOOMMM!!!
Kedua kekuatan tersebut beradu dan menghasilkan ledakan yang cukup besar yang radiusnya mampu membuat tiga lantai gedung berlantai sepuluh itu pun hancur. Dragon dan Draken langsung jatuh ke lantai tujuh.
Dragon kembali ke wujud semula, yaitu Satria. Berbeda dengan Satria yang merasakan sakit bukan main di sekujur tubuhnya, Rhea alias Draken yang sudah kembali ke wujud manusianya masih terlihat bisa bangkit tanpa cedera yang berarti. Ia memandang Satria selama beberapa saat, sebelum akhirnya melompat ke bawah bangunan besar tersebut dan menghilang tanpa jejak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H