Malam harinya, Cakil yang habis mabuk-mabukan pulang ke rumahnya dengan tubuh sempoyongan. Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah yang sederhana itu beberapa kali hingga keluarlah gadis cantik berkulit putih, bermata bundar, dan beralis tebal, membukakan pintu itu.
"Abang? Abang mabok terus?" kata gadis itu.
"Diem, Gadis!" gertak Cakil. "Siapin makanan cepet!"
"U-udah ada di meja, bang." Gadis tergagap takut.
Cakil langsung masuk ke dalam rumah dan sempat menabrak Gadis hingga jatuh.
Begitu sampai di meja, raut wajah Cakil langsung berubah marah begitu ia melihat hanya ada nasi dan tahu-tempe saja di sana.
"GADIS!!!" teriak Cakil marah.
"Iya, bang!!!" sahut Gadis dari luar yang langsung datang ke tempat Cakil.
"Kok makanannya ini lagi-ini lagi??? Loe pikir gw nggak bosen makan beginian hampir tiap hari???" teriak Cakil yang masih dalam keadaan marah.
"Maaf, bang. Duit Gadis udah abis buat abang beli minuman keras," jawab gadis dengan nada pelan. "Tapi besok Gadis usahain beli makanan yang enak buat abang. Besok Gadis mau coba kasbon."
"Awas kalau bohong!" ancam Cakil.