Saat ini banyak imam atau romo bukan berkebangsaan Jerman , seperti Imam dan Pastur di Paroki kami. Hal ini karena semakin sedikit pemuda Jerman yang mau menjadi Imam.
Meskipun Pastur, Imam atau Romo kami berkebangsaan India tetapi  berintegrasi bagus sekali dengan umat di paroki kami. Imam India yang dicintai umat di Paroki kami Dietzenbach.
Menikmati, Anggur Rempah panas dan Pastel Ayam Indonesia
Setelah menerima berkat, selesailah doa Advent pada malam itu.
Kamipun menikmati minuman hangat yang kami sediakan, yaitu Gluewein, Sari Jeruk hangat dan teh hangat.Â
Agar tidak terlalu dingin, kami menyulap garasi rumah kami menjadi tempat yang nyaman dan hangat untuk menikmati minuman hangat dan  hidangan ringan yang kami sajikan.
Gluewein merupakan wein khas di masa Advent dan Natal, yaitu wein atau anggur merah yang diberi  rempah- rempah seperti cengkih,kayu manis, Vanili dan jeruk manis.
Jaman kolonial rempah merupakan barang mewah. Natal , Advent merupakan saat istimewa sehingga  ciri khas minuman masa Advent dan Natal Gluewein, wein berbumbu rempah dan diminum panas- panas.
Selain minuman hangat, kami hidangkan resoles Indonesia buatan sendiri dan Leberkaesebroetschen. Leberkaese merupakan daging cacah sangat halus yang dibentuk kotak  sebesar kotak roti tawar. Daging Leberkaese ini dipotong setebal irisan roti tawar  dan di masukan dalam roti atau Broetschen seperti Hamburger.
Umat yang hadir ada 15 orang. Saya sempat membuat resoles berisi kentang, wortel dan ayam sebanyak 25. Resoles habis, laris manis semua suka.
Sedangkan potongan daging Leberkaese 20 potong masih tersisa 6 potong. Sedangkan 20 roti madih tersisa 6 roti.
Akhirnya satu persatu, umat pulang dengan gembira. Mereka  terkesan dengan Indonesia dan resoles yang enak.