Jam 04. 00 pagi kami sudah diharuskan berkumpul di  Pusat Musik  Liturgi Kota Baru Yogyakarta.Â
Di aula kami berdandan dan berhias dengan pakaian tari. Kami masing - masing berdandan sendiri dan saling merapikan dengan teman- teman.
Dari sana kira- kira jam 06.00 pagi kami bersama- sama mengendarai bus menuju  Pankalan Militer Bandara  Udara  Adi Sucipto, masih gelap.
Sampai di Bandara, kami masing- masing mendapatkan nasi kotak dan minuman untuk sarapan.
Saat itu saya heran kok nasinya tidak basi ya, padahal udara di tanah air panas banget dan makanan untuk panitia dan petugas misa ribuan jumlahnya.
Nasi  tidak basi, tetapi semua kering, ayam digoreng sampai kering dan lauk kering tempe juga kering, mungkin masakan kering- kering yang tahan panas dan tidak mudah basi.
Akhirnya dengan bangga dan penuh sukacita kami menari dengan segala hati. Bahagia bisa menari di depan Bapa Paus Yohanes Paulus II.
Kenangan yang tidak pernah terlupa seumur hidup. Bahagia dan penuh syukur.
Terimakasih sekali lagi untuk kunjungan Paus Fransiskus ke negri tercinta Indonesia.
Negri yang jauh dan melelahkan diusia yang hampir 88 tahun.
Kami turut mendoakan Bapa Paus Fransiskus selalu diberi kesehatan yang  baik dan selalu dalam lindungaNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H