Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenangan Menari di Misa Akbar Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta

9 September 2024   04:59 Diperbarui: 9 September 2024   05:33 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapa Paus Yohanes Paulus  II di Misa Akbar Yogyakarta ( Foto Susanto Chin)

Saya dan adik kedua saya  Hesti mendapat tugas menari dengan ratusan penari lain.
Hesti mengenakan kebaya kuning, berkain batik  Parang Garuda latar  putih khas Yogyakarta dan bersanggul  gelung tekuk khas Yogyakarta.

Sebagai iringan tarian lagu Aku Mengasihi  Tuhan" dari Buku  Lagu Iringan Misa,  dari buku Madah Bakti karya  Romo Prier SJ dan pak Paul Widyawan. Lagu ini, lagu gaya Jawa.

Penari berkebaya merah dan kuning bertugas di tari penyambutan Paus, yaitu  saat Paus berjalan menuju Altar dan turun dari mobil terbuka setelah menyapa umat dan dielu- elukan umat.

Lagu , gending terus dilagukan dan ditarikan sampai Bapa Paus memberkati Altar.

Tarian penyambutan Paus ini tarian Jawa klasik, gerakannyapun gerakan pakem tarian klasik putri Yogyakarta.

Tarian Persembahan

Sedangkan saya, menari di  saat persembahan dibawa ke Altar.  Saya bersama lebih dari seratus penari wanita dan pria saat itu menari tarian persembahan.
Kami mengenakan kebaya hijau, bersanggul gaya Bali, bersarung corak kembang buketan pesisiran.

Sedangkan penari pria berbakaian kuning dan membawa  bendera merah putih , bendera Indonesia dan kuning putih, bendera Vatikan.
Tarian kreasi baru dengan iringan gending Jawa yang cepat.  Iringan gending dan lagu  Gerakan tarinya diambil dari tarian Bali, Jawa, Sunda, Aceh.
Bangga, terharu dan senang sekali menari di depan Paus saat itu. Sambil menari saya sempat melirik Bapa Paus, ternyata Bapa Paus duduk di kursi Kepausan tinggi dari anyaman Bambu dan tersenyum memandangi tarian kami dan menikmati irama gending yang cepat , secepat gending tari Bali.

Sambil bergurau kami mengatakan, bukan hanya kami yang terus mencari Paus, tetapi sebagai penari , Bapa Pauslah yang memandangi kami.

Hehehe sombong sedikit bolehlah.

Saat itu , saya  merasakan kekaguman Bapa Paus akan tarian dan gending Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun