Jauh terasa dekat
Jarak kota Gaeufelden  ke Dietzenbach sekitar 260 Kilometer. Kota kecil Gaeufelden tidak jauh dari Tuebingen dan Stuttgart . Dengan mengendarai mobil pelan- pelan plus istirahat sebentar dan isi bensin jarak ini saya tempuh 3 jam. Perjalanan lancar dan terasa begitu cepat dan terasa dekat.
Selain karena hari minggu jalan tol di Jerman bebas truk, hari minggu jalan tol terasa begitu lapang dan tidak penuh seperti hari biasa.
Saya baru saja pulang dari undangan perayaan 20 tahun ulang tahun perkawinan mbak Hennie dan Walter.Â
Undangan 20 tahun perkawinan mbak Hennie dan Walter
Mbak Hennie, Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023 yang tulisan- tulisannya selalu apik dan enak dibaca pasti tidak asing bagi Kompasianer.
Awal Juli lalu kami menerima sepucuk undangan biru cantik  dari mbak Hennie. Wow senang sekali kami diundang turut merayakan saat- saat indah perjalan 20 tahun pernikahan mbak Hennie dan Walter.
Terimakasih kompasiana yang telah mendekatkan kami anak perantauan. Berkat kompasiana pula persahabatan kami semakin intensiv.
Sebelum tanggal 15 Juli kami segera mengiyakan untuk hadir untuk ikut merayakan hari bahagia mbak Hennie dan Walter.
Mbak Hennie senang kami bisa hadir dan meminta kami untuk menginap dan membookingkan hotel untuk kami.Â
Wah...malah  kami tamu undangan yang dimanja diuruskan semuanya.
 Perjalanan ke Schramberg dan Gaeufelden
Akhirnya tiba saat pergi ke undangan mbak Hennie, tanggal 31 Agustus. Sebenarnya dalam undangan tertera jam 02.30 PM tetapi jam 7.15 pagi kami sudah berangkat.
Seperti kebetulan, Mbak Yanti  yang tinggal sekitar 50 Kilometer dari Hotel tempat pesta mbak Hennie, mengundang kami untuk menghadiri misa perdana  Komunitas Katholik  Stuttgart.
Kebetulan sekali misa dimulai pukul 10.45, sedangkan  undangan mbak Hennie jam 14.30.
Jadi kami bisa hadir ke dua undangan. Â Tuhan memang baik, kami boleh hadir di dua undangan di hari yang sama dan di tempat yang berdekatan, hanya 50 Kilometer atau satu jam perjalanan.
Dari Schramberg ka Gaeufelden, perjalanan indah di daerah cantik Schwarzwald atau Blackfores yang terkenal dengan kue tar, daging asap dan Kuck kuck Uhr atau jam dinding dengun burung kuck- kuck.
Perjalanan di sepanjang sungai Kinzig dan perbukitan Schwarzwald, sungguh indah.
Tiba di Gaeufelden
Tepat jam 14.15 sampai di Hotel di mana perayaan ulang tahun pernikahan mbak Hennie - Walter dan sekaligus hotel tempat menginap kami dan para tamu undangan.
Kami langsung menuju resepsionis. Mbak dan mas di resepsionis langsung menyapa kami dan menanyakan apakah kami salah satu dari tamu undangan ? Kami jawab ya. Kemudian mbak di resepsionis memberikan kunci dan menunjukan kamar kami dan tempat pesta pernikahan mbak Hennie- Walter.
Sebenarnya tertera jam 15.00 baru boleh masuk kamar, tetapi toh kami sudah boleh masuk kamar.
Segera saya mandi, berdandan, berganti baju. Kemudian kami menuju ruang pesta. Â Baru membuka pintu menuju ruang pesta ketemu mbak Hennie, saya ragu apa ini mbak Hennie...kalau mbak Hennie tidak menyapa dahulu saya pasti tidak mengenalnya.
Mbak Hennie cantik langsing dengan gaun merah muda yang menawan.
Kami berpelukan kangen hampir satu tahun tidak berjumpa. Kami bertemu hanya lewat, telefon, chat WA atau kompasiana. Kami bertemu tahun lalu di rumah kami sebelum Pater Ino pulang ke tanah air.
Seandainya Pater Ino masih di Jerman pasti  hadir juga dalam perayaan ulang tahun penikahan mbak Hennie- Walter.  Pasti seru kalau kompasiana ngumpul. Sayang mbak Meike dari Stuttgart berhalangan.
Sebelumnya saya sudah was- was kalau keliru menyapa karena adik dan kakak mbak Hennie pasti hadir dan mereka bertiga mirip banget dan cantik semua.
Pesta 20 tahun Pernikahan
Matahari hangat bersinar, kalau tidak boleh dikatakan panas. Menurut ramalan cuaca hari ini suhu mencapai 32 derajad. Â Suhu yang panas, sepanas di tanah air.
 Pesta 20 tahun pernikahan di awali dengan minum Champagner atau wein berbusa, orang Jerman menyebutnya Sekt. Baik  Sekt yang beralkohol atau tidak beralkohol. Saya memilih yang tidak beralkohol. Biasa, saya termasuk orang Asia yang tidak tahan minuman beralkohol. Bila saya minum Wein langsung pusing.
Sambil minum sekt kami saling menyapa dan memperkenalkan diri.
Kami menemui suami mbak  Hennie, Walter untuk mengucapkan selamat dan berterima kasih telah diundang untuk merayakan.
Saya melihat dua wanita cantik mirip Hennie, pasti itu adik dan kakak Hennie. Wah benar juga, selain cantik, mereka ramah persis mbak Hennie.
Akhirnya mengenal kakak dan adik Hennie langsung, selama ini hanya mengenal lewat foto dan cerita.
Kakak mbak Hennie tinggal dan bekerja di Ulm, adik Hennie tinggal dan bekerja di Zuerich.
Akhirnya kamipun mencari tempat duduk, seorang bapak dan ibu yang memperkenalkan diri sebagai tetangga mbak Hennie mengajak kami duduk di dekatnya.
Kami duduk di terase Hotel, minum kopi menikmati kue tar yang beragam, cantik- cantik dan enak.Â
Sambil bercerita dengan tamu- tamu lain dan memandang hamparan hijau halaman hotel yang amat luas.
Akhirnya kami duduk dengan pasangan tetangga mbak Hennie. Bercerita seru sekali tentang hobi nya memancing di lautan lepas Norwegia sampai bercerita tentang cucu dan cicitnya.
Ah ini toh tetangga mbak Hennie yang baik itu, yang pernah ditulis di Kompasiana.
Kami berkenalan dengan teman- teman mbak Hennie dan kolega suami mbak Hennie.
Seperti reuni saja, mbak Hennie bercerita, Â teman- teman dan Kolega saat di Sanghai, Kanada ada juga.
Saya sempat berkenalan dan bahkan saling bertukar nomor dengan teman mbak Hennie yang dari China dan Vietnam dan Brasil.
Seru juga bertemu dengan teman- teman mbak Hennie yang ramah. Ya ramah dan hangat seperti mbak Hennie dan Walter juga.
Tentu saja berkenalan dengan sepupu dan kolega suami mbak Hennie juga.Banyak dari mereka yang pernah je Indonesia jadi semakin seru.
Setelah menikmati kue tar yang enak dan cantik kami dan kedua pasangan itu berjalan- jalan melihat danau kecil di halaman hotel yang luas itu danau kecil itu juga merupakan kolam renang lengkap dengan air mancur dan air terjun.
Kami melepas sepatu kami dan mencelupkan kaki kami ke air kolam renang. Wah terasa sejuk di sore hari yang panas.
Anak- anak kecil keponakan mbak Hennie dan putra- putri dari sahabat- sahabat mbak Hennie pun berlarian diatas rumput main di tempat bermain dan bermain air di kolam yang dangkal.
Sambil saling bercerita dengan pasangan tetangga mbak Hennie kami berjalan melinta taman dan kembali ketempat duduk kami di teras hotel.
Jamuan makan malam
Grill di terase hotel mulai dinyalakan, bau harum daging bakar menggugah selera. Pegawai hotel menawarkan minuman Aperitif untuk mengawali makan malam.
Mbak Hennie dan suami, pasangan  yang merayakan pesta perkawinan yang ke 20 tahun, menyilakan para tamu untuk memulai mencicipi makanan pembuka, kemudian dilanjutan hidangan utama.
Makanan pembuka yang ditata cantik menggugah selera. Makanan pembuka mulai dari salat dengan berbagai pilihan saus. Dateln mit Speckmantel atau kurma dengan daging asap yang dipanggang, Mozzarella ,  irisan tomat dengan saus balsamiko, daging asap dengan  galia Melone, ikan forele filet dan masih banyak lagi.
Jujur, sejatinya sudah kenyang dengan makan, makanan pembuka yang cantik, enak- enak dan sangat beragam.
Kami duduk tidak lagi di terase tetapi kami di bawa ke ruang pesta yang sudah dihias cantik.
Saya duduk dengan sahabat mbak Hennie yang berasal dari Vietnahm. Mbak Hennie berkenalan sejak duapuluh tahun lalu sama- sama kursus bahasa Jerman di Uni Tuebingen.
Di samping kanan duduk teman mbak Hennie orang Indonesia bersuamikan orang Jerman pula dan putranya berusia 6 tahun yang aktiv dan kelihatan pintar.
Sambil bercerita dengan teman- teman baru menikmati hidangan lezat, mulai dari udang panggang, Lammbhuefte atau paha kambing dan madih banyak lagi.
Sambil menikmati hidangan, bercerita dan menikmati live musik dari dua pemain musik.
Kami semakin akrap dengan tamu- tamu lain, sahabat - sahabat, mbak Hennie dan Walter.
Dengan sahabat mbak Hennie saat di Sanghai, dengan teman Vietnam dan kedua saudari mbak Hennie kami menjadi sangat akrab seakan sudah lama berkenalan.
Sempat juga berdiskusi seru dengan sepupu suami mbak Hennie yang Theolog dan Politik Wiesseschafer atau ahli politik.
Berdansa dan menari.
Setelah menikmati hidangan yang lesat, tibalah saatnya untuk  berdansa  dan menari.
Dansa yang indah dan romantis diawali oleh mempelai berdua, mbak Hennie dan Walter. Bener- bener bak pengantin, mbak Hennie dengan gaun panjang merah cantik banget.
Putrinyapun yang sudah menanjak dewasa juga amat cantik, mengenakan gaun panjang dan rambut terurai panjang sebahu. Wah gadis kecilnya mbak Hennie bukan gadis kecil lagi sudah menjadi Lady yang amat menawan.
Tarianpun di susul tamu- tamu yang lain, dengan suasana yang gembira.
Anak- anak, keponakan dan putra- putri dari sahabat- sahabat mbak Hennie dan Walter dengan riang gembira menari menurut irama musik yang ceria.
Semua bergembira, menyanyi dan menari, benar- benar malam yang indah tak terlupakan.
Semua bergembira, baik orang dewasa maupun anak- anak.
Malampun semakin larut satu persatu tamu mohon pamit, ada yang pulang malam itu juga dan sahabat- sahabat yang dari jauh seperti kami menginap di hotel tempat Ulang Tahun Perkawinan dirayakan.
Kamipun berpamitan untuk tidur dan besuk pagi bertemu lagi untuk sarapan bersama sebelum pulang ke rumah masing- masing.
Sarapan pagi bersama dan berpamitan pulang
Jam 09.00 pagi kami janjian untuksarapan bersama. Tamu yang masih tinggal cukup lumayan banyak, kami duduk sederet meja panjang. Masih saling bercerita, ada dari kami yang sudah bangun pagi- pagi untuk berenang. Wah segar, sudah berenang, berolahraga.
Akhirnya kami satu persatu mohon pamit diawali oleh sahabat mbak Hennie dan Walter yang dulu bersama- sama di Sanghai. Mereka harus segera pulang karena perjalanan ke Hanover yang memakan waktu 6 jam.
Kamipun mohon pamit dan berterimakasih untuk undangan dan pesta yang indah, menyenangkan dan tak terlupakan. Pesta yang penuh keakraban dan persaudaraan.
Mbak Hennie dan Walter kami turut berdoa, sehat dan penuh berkat untuk kalian berdua dan putri cantik Chiara sukses dalam study dan hidupnya.
Kami  berterimakasih atas undangannya, bertambah teman dan sahabat.
Terimakasih juga Kompasiana yang mendekatkan perantau menjadi saudara.
Selamat berbahagia, liebe Hennie und lieber Walter
Turut bahagia,
Iin dan Heinz- Jürgen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H